SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || 4 buah Kapal penumpang milik Pemerintahan Daerah Sikka bantuan Pemerintahan Pusat, dibiarkan mubazir atau ditelantarkan begitu saja di pelabuhan Wuring, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka. Pantauna Media ini dilokasi, Selasa (28/9/2021), ke-empat Kapal tersebut sudah mulai kelihatan lapuk dan retak, serta Besi dan mesinnya sudah mulai karat, dan air sudah memasuki kabin Kapal.
Fransiskus Sinde, DPRD Kabupaten Sikka dari Fraksi PAN, seusai melihat langsung kondisi Kapal tersebut menyayangkan kondisi kapal yang ditelantarkan oleh pemda Sikka, yang semestinya digunakan untuk masyarakat demi peningkatan PAD ini.
Menurutnya, jika Pemda Kabupaten Sikka sudah tidak sanggup dalam pengelolaan Kapal penumpang tersebut, alangkah baiknya diserahkan kepada pihak ketiga melalui kerjasama operasional karena kondisi kapal-kapal tersebut memprihatinkan.
Ia melanjutkan bahwa sebagai anggota DPRD, pihaknya akan mendukung Pemda Sikka dalam memanfaatkan aset-aset yang ada ini demi mendukung penerimaan pendapatan daerah. Kapal yang ditelantarkan yakni ada 4 buah yakni dua dari Dinas Kelautan dan Perikanan dan dua dari Dinas Perhubungan yang diperkirakan mendekati 10 miliar.
Untuk Dinas Kelautan dan Perikanan, ia menyatakan bahwa Kapal- kapal tersebut bisa dimanfaatkan untuk memantau wilayah laut pesisir dan pantai agar tidak ada nelayan luar yang masuk mencuri terumbu karang dan lainya di wilayah perairan Sikka ini.
Wenslaus Wege, anggota DPRD Sikka dari Fraksi Hanura mengatakan bahwa keempat Kapal tersebut harusnya bisa digunakan oleh Pemda Sikka untuk mendongkrak PAD Sikka, karena jika tidak maka Pemerintah sama dengan melepas hampir 10 miliar terapung di air laut.
Karena itu, Ia meminta tanggungjawab Pemerintah terhadap masyarakat terkait adanya aset milik Pemda yang dibiarkan begitu saja. “ Jadi ini terkesan pemerintah masa bodoh dan membiarkan Kapal-kapal ini begitu saja, karena beranggap bahwa ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat”, Ucap Wens Wege