ROTE Ndao. Spektrum-ntt.com || - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si dan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kegiatan Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan Secara Virtual kepada 50 orang Kaum Perempuan di Kab. Rote Ndao, selama 2 hari, sejak Rabu (21/4/2021) hingga Kamis (22/4/2021).
Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan dibuka secara virtual oleh Ansy Lema dan dihadiri Kepala BRSDM KKP Prof. Syarief Widjaja, Kepala Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KKP Dr Lilly Aprilya, Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi Achmad Subijakto, M.Pi dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Rote Ndao, Jusup B Messakh, S.Pd.
Membuka sambutannya, Ansy menyampaikan belasungkawa mendalam terhadap korban bencana alam yang meninggal akibat badai Seroja di NTT. Bencana alam telah menghancurkan rumah, ternak, lahan pertanian, kapal-kapal nelayan akibat banjir, angin deras, dan gelombang.
Kendati demikian, wakil rakyat asal NTT itu mengajak para perempuan-ibu, penyuluh, dan pegawai dinas kelautan-perikanan di Rote untuk bangkit dari bencana yang melanda NTT.
“Kita tidak boleh menyerah, putus asa, apalagi kalah. Saya ingat filosofi ikan Salmon: Ikan selalu berenang maju, melompat melawan arus apapun kondisinya, termasuk menghadapi ganasnya ombak. Jangan mundur, pantang menyerah, harus bangkit. Saya yakin, spirit kebangkitan dan inspirasi semangat Kartini mendorong perempuan-ibu mau hadir dalam kegiatan pelatihan ini,” kata Ansy.
“Tidak kebetulan pada peringatan Hari Kartini pada 21 April ini, saya dan BRSDM KKP melakukan Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan bagi ratusan perempuan-ibu di Kabupaten Rote Ndao. Spirit Ibu Kartini menggerakan kita agar meningkatkan kapasitas dan peran perempuan dalam membangkitkan industri kelautan dan perikanan berskala rumah tangga (home industry),” lanjut Ansy Lema, menjelaskan.
Ansy mengapresiasi aksi cepat BRSDM KKP mengadakan Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan di NTT segera setelah bencana. Dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri KKP setelah bencana alam di NTT, Ansy telah mendesak KKP untuk segera melakukan kegiatan-kegiatan pascabencana di NTT agar masyarakat, terutama nelayan NTT cepat pulih dari bencana. Penanganan NTT pascabencana membutuhkan kerja sigap, terukur, tepat sasar.
“Persis, kegiatan-kegiatan seperti ini sangat saya dorong dalam Raker (Rapat Kerja), agar KKP segera bergerak cepat melakukan aksi nyata pasca bencana di NTT,” Ucap Ansy Lema.
Menurut Ansy, pelatihan tersebut bertujuan memajukan industri kelautan dan perikanan berskala rumah tangga, sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan, juga merupakan terobosan kreatif untuk menggenjot konsumsi ikan di NTT.
Ansy berharap, para peserta bisa menjadi wirausaha-wirausaha baru yang mampu memproduksi olahan ikan dengan kualitas dan kemasan yang baik untuk dipasarkan di NTT maupu luar NTT.
“Diharapkan melalui latihan dan transfer pengetahuan ini, para peserta dapat menjadi penggerak kemajuan industri rumah tangga perikanan-kelautan di Rote Ndao. Ibu - Ibu bisa membangun industri rumahan dan memasarkan produknya melalui media online atau secara langsung,” ungkap Ansy.
Ketika berada di Komisi IV DPR RI, Ansy mengaku sangat menekankan perubahan perspektif pembangunan kelautan dan perikanan di NTT, yakni dari sekadar tangkap, simpan, jual menjadi tangkap, simpan, olah, jual. Artinya, NTT harus fokus meningkatkan nilai tambah, dengan pengolahan ikan baik dalam industri rumah tangga ataupun dalam skala besar di NTT, karena NTT super kaya ikan.(Daniel Timu)