ATAMBUA.SPEKTRUM-NTT.COM || Salah satu anggota Buru Sergap (BUSER) Polres Belu, Naris Nuwe merasa tersinggung atas pernyataan anggota DPRD Belu, Agus Pinto di media sosial yang diduga menuduh polisi meneterima uang (Suap, red) hingga tidak menyelesaikan kasus pembunuhan terhadap anggota TNI Kodim 1605/Belu a.n Joao Vicente yang terjadi di antara Desa Bakustulama dan Desa Naitimu Kecamatan Tasifeto Barat (TASBAR) pada hari Senin, 26/06/2017 (5 tahun yang lalu).
Naris kepada awak media melalui via telpon seluler (Sabtu, 23/01/2022) sore, sangat kesal dengan pernyataan anggota DPRD Belu yang sudah tersebar di publik.
"Saya sangat merasa tersinggung dengan sebutan Agus Pinto yang menuduh polisi mendapatkan uang hingga pelaku pembunuhan itu tidak diproses secara hukum," ungkap Naris.
Lanjut dirinya mengatakan bahwa mengenai dengan kasus yang dikatakan oleh Agus Pinto di media sosial tersebut merupakan menyinggung perasaannnya, dan dirinya (Naris Nuwe) yang berjuang hingga pelaku tersebut ditangkap.
Lantaran ia mengatakan tugas polisi setelah menangkap dan putusan selanjutnya ada pada pihak Kejaksaan. Akan tetapi, oknum anggota DPRD ini malah mempersalahkan polisi dan menuduh segalah macam, kesalnya.
Lebih lanjut dengan suara tegas Naris mengatakan perbuatan yang dilakukan oleh salah satu anggota DPRD Belu tersebut sangat merugikan institusi Polisi.
"Ini sangat merugaikan insitusi polisi. lanjut ia katakan kasus ini akan disampaikan ke pimpinan untuk memanggil anggota DPRD tersebut," tegasnya.
(SN/Tim)