Corona Virus Dan Bahasa Matahari

BAGIKAN

Corona virus DAN BAHASA MATAHARI

Oleh : Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, M. Pd

Ka SMPK Frateran Ndao Ende

 

Saat ini, hampir seluruh negara di dunia sedang mengalami wabah virus corona?Pertanyaannya adalah mengapa dinamakan virus corona?Lembaga kesehatan Amerika Serikat, The Centres for Disease Control and Prevention (CDC), menyebut bahwa corona virus merupakan keluarga besar virus dengan gejala mirip flu. Kata corona sendiri adalah bahasa latin untuk mahkota. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota dipermukaan virus itu adalah alasan kenapa ia diberi nama CORONA, tulis IB Times. Lalu apa hubungannya dengan bahasa matahari, judul yang disodorkan oleh ibu Maltidis Mensi Tiwe, SE, M. Si, Akt, kepala dinas pendidikan kab. Ende. Bukan tanpa alasan beliau memberikan judul ini, apalagi terkait dengan pandemi corona virus. Saya mencoba mengaitkannya antara COVID-19 dan BAHASA MATAHARI. Terlepas dari berbagai informasi bahwa panas sinar matahari bisa membunuh virus atau juga sinar matahari tidak bisa membuh virus, tetapi dengan berjemur pada ± pkl.10-11, dapat meningkatkan imunitas tubuh, tetapi yang saya mau angkat pada tulisan ini adalah bahwa struktur matahari, sebuah bintang tipe G, ada yang namanya KORONA, yakni bagian paling luar atmosfer matahari yang dicirikan oleh rendahnya massa jenis dan tingginya temperatur (>1.0 E +0,6K). Korona tidak terlihat secara langsung dari bumi, kecuali pada saat terjadinya gerhana matahari total atau dengan bantuan teleskop dengan presisi. Jadi, matahari memiliki KORONA yang tidak bisa dilihat secara langsung dari bumi, kecuali pada saat gerhana matahari total dengan bantuan teleskop, demikian juga dengan CORONA, tidak bisa dilihat secara kasat mata, juga terkadang tanpa gejala, tetapi juga ada gejala, antara lain: demam, batuk kering tanpa pilek, sesak napas, ada juga yang kehilangan indera perasa dan penciuman.

 

Lalu apa yang terbersit dibenak anda, ketika membaca judul COVID-19 DAN BAHASA MATAHARI? Secara ilmu pengetahuan (profan), MATAHARI merupakan bintang yang menjadi pusat dari tata surya. Seperti bintang yang lain, Matahari merupakan bola gas pijar namun bersuhu tinggi. Suhunya bahkan bisa mencapai 6.000 derajat Celsius. Permukaannya berupa lautan gas yang sangat panas. Terlepas dari asal usul terbentuknya MATAHARI sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Namun, secara rohani (iman) MATAHARI adalah ciptaan Allah Yang Maha Agung, Tuhan semesta alam. Ia begitu indah dan mempesona. MATAHARI umpama raja di kala fajar dan senja dalam jagad raya ini. Meski kadang cahaya yang dipancarkannya terhalang oleh awan yang berarak, namun sinarnya diyakini mampu menghangatkan segala yang basah dan membeku. MATAHARI laksana penguasa yang cahayanya selalu dirindukan setiap pagi hingga prtang menjelma.    

Keindahan salah satu makhluk ciptaan Tuhan ini, dirasakan benar telah banyak menginspirasi para pengagumnya di dunia ini. Coba lihat anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, atau para pujangga, serta para seniman. Tak jarang dalam setiap karya besar mereka selalu menjadikan MATAHARI sebagai salah satu sumber inspirasi dalam goresan-goresan teragungnya.

Seorang petani juga sangat bergantung dengan MATAHARI. Seandainya saja MATAHARI tidak menampakkan sinar disebabkan hujan yang membasahi bumi dan pepohonan, maka dipastikan akan mengganggu aktivitas pekerjaan mereka. Seorang penoreh getah (penyadap karet) sudah tentu tidak akan bisa menyadap karetnya jika hujan terus menerus mengguyur. Terlebih jika kondisi ini berlaku dalam waktu yang panjang (MATAHARI tidak bersinar lantaran musim hujan), justru akan berakibat fatal terhadap perekonomian mereka.

Meskipun di lain pihak ada yang tidak terlalu menghiraukan peran MATAHARI dan lebih memilih hujan, namun sifatnya sangat temporer. Artinya, setiap manusia dan makhluk lainnya di bumi ini memerlukan sinar MATAHARI untuk melangsungkan hidup dan kehidupan. Dalam hal ini, keseimbangan alam menjadi hal yang diperlukan, siapapun kita dan apapun peran kita di dunia ini.

Dahsyatnya keajaiban MATAHARI ciptaan Tuhan ini, menjadikan anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar misalnya, begitu mahir dan indahnya tatkala melukis MATAHARI di kanvas berupa buku gambarnya. Bahkan di setiap lukisannya juga terkadang menyertakan indahnya pemandangan dengan berbagai lukisan alam lainnya, seperti sawah yang menguning dikelilingi sungai-sungai yang mengalir, serta hijau pepohonan yang tumbuh di sekitar lereng-lereng gunung tegak berdiri kokoh. Begitu indah panorama alam ciptaan Tuhan ketika dilukis dan disandingkan dengan MATAHARI yang bercahaya.

Begitulah keagagungan Tuhan, dan kita bersyukur karena masih bisa melihat MATAHARI bersinar cerah, walau kadang-kadang cahayanya belum mampu menghangatkan jiwa-jiwa yang menatapnya, dan barangkali jiwa kita yang belum sampai kepada tahap melihatnya dengan HATI yang jernih akan kebesaran dan keagungan Allah sang Maha Pencipta.

MATAHARI juga sebagai SIMBOL DAN LAMBANG KESETIAAN. Selagi alam ini belum punah, ia masih setia menemui setiap yang bernyawa. Langit dan bumi adalah tempatnya meretas segala hasrat dan cita-cita, tanpa mengenal lelah, putus asa, apalagi jemu menabur berkah. Seyogyanya begitulah jika seadainya kita yang dikaruniai Tuhan dengan mewarisi sifat-sifat MATAHARI ini. Saya teringat lagu KASIH IBU,Cipt. SM Muchtar

Kasih ibu,

kepada beta

tak terhingga sepanjang masa

Hanya memberi,

tak harap kembali,

Bagai SANG SURYA, menyinari dunia.

Oleh karena itu, kalau direnungkan BAHASA MATAHARI sesungguhnya adalah ibu kehidupan. Sebaga seorang ibu, BAHASA MATAHARI yang diam membisu, namun sinar KASIH-Nya tetap memancar kepada manusia di bumi. Di dalam kitab MAZMUR 84: 12 tertulis “sebab Tuhan Allah adalah MATAHARI dan perisai; Kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. Dan di dalam Injil Matius 5: 45, Yesus bersabda “sebab Allah menerbitkan MATAHARI-nya untuk orang yang baik dan untuk orang jahat juga”. Itulah MATAHARI sinarnya tidak pernah PILIH KASIH. Demikianlah Allah sebagai MATAHARI SEJATI, terang KASIH-Nya memancar untuk semua orang, entah orang baik maupun orang jahat.

Disamping ada MATAHARI yang bersinar di kala fajar dan meredup di kala senja, Allah Yang Maha Kuasa juga menciptakan bulan beserta bintang-bintang yang menghiasi langit malam. Bulan dan bintang bagai ratu malam yang kehadirannya sesuai perintah Tuhan. Kemunculannya di dada langit yang gelap pekat, selalu diharap dan dinanti. Ia adalah makhluk yang eksotik dengan keindahan yang tak terlukiskan dengan kata-kata.

Bulan yang memendar dan bintang-bintang, pancarannya membawa kedamaian dan ketenangan bagi setiap makhluk, khususnya manusia yang merindukan cahaya di saat malam yang gelap. Memandangi bulan dan bintang, terlebih kala bulan purnama ditemani bintang-bintang yang saling berkerlipan, bagai sebuah penawar atas segala kegundahan dan kedukaan hati. Tentunya nikmat ini hanya bisa dirasakan bagi kita yang mau bersyukur atas makhluk Allah yang cantik ini.

Sama halnya dengan MATAHARI, bulan dan bintang juga menjadi sumber inspirasi yang tak pernah luput dari sentuhan jari jemari tangan seniman dan pemikir-pemikir dengan segala karyanya yang kreatif. Apakah itu dalam bentuk karya sastra, maupun karya-karya eksotik lainnya yang menggugah imajinasi dan peradaban manusia. 

Atas keindahan alam dan segala isinya, termasuk MATAHARI, BULAN DAN BINTANG adalah hasil karya Tuhan atau OPUS DEI untuk manusia, selaku pengemban amanahNya. Dan sebagai makhluk yang dikarunia akal budi, hati dan amanah yang besar di atas dunia, semestinya kita BELAJAR menjadi MATAHARI, BULAN dan BINTANG yang memancarkan sinarnya ke bumi tanpa PILIH KASIH, entah itu orang baik maupun orang jahat. Demikian pun kita harus bisa menebarkan terang cahaya di mana saja dan kapan saja, tanpa mengenal lelah seperti MATAHARI, BULAN dan BINTANG yang selalu memancarkan terang cahayanya.

Lalu, bagaimana dengan COVID-19? Dari padanya kita mengintrospeksi diri, yang barangkali selama ini, entah sadar atau tidak, kita telah MENYEMBAH BERHALA, dengan “MENGTUHANKAN CIPTAANYA”, apa itu UANG, KENIKMATAN, KUASA, JABATAN, PEKERJAAN, yang mebuat kita terkadang melupakan Tuhan…Ini memang bukan hukuman, tetapi hanya satu isyarat, agar kita KEMBALI KEPADA-NYA. Dan jika kita yakin, MATAHARI adalah ALLAH sendiri, maka dengan matai man, kita percaya panas sinar MATAHARI yang memiliki KORONA bagian LUAR, bisa membunuh CORONA VIRUS SEMOGA DEMIKIAN.

MARI KITA TETAP OPTIMIS MENGEJAR MATAHARI IMPIAN KITA DITENGAH BADAI COVID-19 , BERSAMA “ARI LASO” 

Mengejar Matahari

Di sini ada, Satu kisah,Cerita tentang Anak manusia, Menantang hidup Bersama, Mencoba menggali, Makna cinta….Tetes air mata, Mengalir di sela Derai tawa, Selamanya kita, Tak akan berhenti, Mengejar… Matahari…Tajamnya pisau, Takkan sanggup, Goyahkan cinta, Antara kita, Menembus ruang, Dan waktu…Menyatu di dalam…..jiwaku… Tetes air mata..Mengalir di sela

Derai tawa..Selamanya kita..Tak akan berhenti..Mengejar…..Terus mengejar…Matahari(**

 

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: no suitable wrapper could be found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: no suitable wrapper could be found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents