TTS. Spektrum-ntt.com || Di masa pandemi, tingkat kehamilan di Timor Tengah Selatan tetap stabil, hal ini diungkapkan kepala dinas P2KB TTS Rongki Mambait di ruang kerjanya.(17/06.2020)
Kadis P2KB TTS Rongki Mambait mengatakan bahwa dalam rangka menangani Covid-19
dari BKKBN selalu meningkatkan pelayanan dengan cara meningkatkan alat kontrasepsi faskes ke puskesmas.
“ yang pertama kita melaksanakan pendropingan alat kontrasepsi faskes ke puskesmas sebanyak 32 sesuai dengan data perencanaan yang ada di lapangan tentang peserta KB yang mau dilayani baik peserta baru maupun peserta KB aktif dalam hal ini ulangan suntikan dan pill”. Kata Rongky
Lanjutnya bahwa, berdasarkan hitungan yang dilakukan oleh seluruh puskesmas, tidak terjadi kehamilan yang cukup tinggi, dan berdasarkan data yang ada, tidak ada yang luar biasa tentang kehamilan.
“Kita sudah hitung berdasarkan data yang ada dan berdasarkan permintaan dari setiap puskesmas dan kita layani. Tidak terjadi kehamilan yang cukup tinggi, Dan menurut data yang ada tidak ada yang luar biasa tentang kehamilan” Jelasnya.
“Kita juga punya data tentang berapa banyak jumlah ibu hamil di setiap kecamatan, dari BKKBN sudah koordinasi kepada bidan dan kepala puskesmas di desa untuk mereka yang pasangan subur tidak hamil pada saat pandemi covid-19 ini” jelasnya
“ Jadi untuk ibu hamil tidak ada yang cukup tinggi dan masih stabil-stabil saja, kecuali mungkin untuk yang kawin baru itu wajar karena orang ingin anak” jelasnya
Ia menambahkan lagi bahwa untuk peserta KB aktif yang menggunakan metode kontrasepsi sehingga kehamilan yang tidak diinginkan itu dapat dicegah, jika sudah saatnya ia ingin anak maka ia tidak akan ikut KB baik itu suntikan, pill, maupun susuk.
Kalau dalam rangka dukungan BKKBN untuk mencegah masa pandemi covid-91 dirinya mengungkapkan bahwa memang ada kekurangan dana namut tetap diupayakan melalui koordinasi yang baik dengan BKKBN Provinsi untuk mendapatkan ADP dan dibagikan kepada setiap puskesmas melalui IDI yang ada di TTS.
ini memang kami terbatas dengan dana tetapi kami berupaya secara mandiri dan koordinasi dengan BKKBN provinsi untuk mendapatkan APD untuk dibagikan kepada setiap puskesmas lewat IDI yang ada di TTS untuk membantu pelayanan kontrasepsi kepada peserta masa-masa subur yang ingin mengikuti KB.(**
penulis Kans
editor EppyM photo Istimewa