TTS. spektrum-ntt.com || Diduga, Kepala desa Tesi Ayofanu bermain soal bantuan perumahan warga, hal ini muncul dari pengakuan salah satu warga Oby Tamonob kepada media pada minggu (07/06/2020).
Melalui sambungan telepon, Oby Tamonob, warga desa Tesi Ayofanu ini mengatakan bahwa dirinya pernah dimasukan untuk mendapatkan bantuan rumah hingga membubuhkan tanda tangan. dan telah menjanjikan untuk segera akan dibangun rumah untuknya, namun jelang beberapa bulan datang informasi ke rumahnya bahwa dirinya tidak jadi mendapatkan bantuan rumah, hal ini dikarenakan permasalahan pada Kartu Keluarga.
“Waktu itu saya dimasukan untuk mendapatkan bantuan rumah sudah ditulis, saya masuk suruh tanda tangan, itu hari saya sudah tanda tangan setelah jalan satu bulan atau dua minggu suru mau horo kayu nah sudah siap, waktu itu kayu tidak ada masih cari uang untuk beli kayu. Saya sudah beli kayu, baru tiba-tiba itu kepala desa suruh bendahara datang ke rumah, saya tidak ada juga di rumah. cuma ada kakak yang dirumah, dia datang kasih tau bilang Oby tidak jadi dapat dan tidak tahu apa alasannya” ungkap Oby
Ia melanjutkan bahwa ketika mendapatkan informasi tersebut, ia sempat menghubungi kepala desa untuk bertanya apa alasannya, dan kepala desa beralasan jika dirinya belum KK penuh. sedangkan dirinya sudah terdaftar KK sejak tahun 2012 semenjak ibunya meninggal dunia.
“Setelah itu saya miskol di kepala desa untuk tanya, kenapa saya tidak dapat, alasannya saya masih belum KK penuh, tapi saya tanya kalau saya tidak KK penuh kenapa banyak yang kk tidak penuh dapat,nah saya sudah terhitung KK dari waktu 2012, semenjak mama saya meninggal, Ungkapnya.
setelah kejadian tersebut, dirinya mendapatkan perlakukan oleh anak anak kepala desa bahwa jika ingin melaporkan kasus tersebut silahkan jika perlu jangan cuma di bupati, tapi di presiden juga silahkan.
“cuma anak-anaknya yang komentar di saya bilang mau lapor ke bupati atau presiden silahkan” Ungkap Oby
Ia kesalkan cara kepala desa memberi janji, bahkan telah berulang ia diberi informasi untuk mendapatkan bantuan rumah namun semua hanya sebatas tanda tangan,
“Tidak tahu masalah bagaimana ini sudah dua kali tapi sampai sekarang, waktu 2019 bilang mau dapattapi tidak dapat, 2020 ini juga sudah ditandatangan tapi sepertinya alihkan ke orang lain. saya tidak tahu alihkan di siapa”
Sampai berita ini diturunkan media telah berusaha menghubungi kepala desa melali sambungan telepon, namun tidak diindahkan. (**
Penulis EppyM
Photo Istimewa/Internet