TTS. Spektrum-Ntt.com || Anggota DPRD TTS, Habel A. Hotty, menyatakan dukungan penuh terhadap pemekaran kabupaten baru (DOB Amanatun) yang hingga kini masih terus berproses dan menjadi atensi publik. Bukan hanya itu, Ketua Fraksi Partai Gerindra tersebut juga mengajak semua stakeholder untuk tidak putus asa dalam memperjuangkan sebuah kemerdekaan
Habel Hotty kepada media ini, Kamis, (24/04/2025) mengatakan bahwa Kabupaten TTS memiliki wilayah yang sangat luas yakni kurang lebih 3,955,36 Km dengan 32 kecamatan dan banyaknya desa terpencil. Dan karena luas wilayahnya, pelayanan publik menjadi tidak merata, banyak daerah terisolasi, dan lambatnya pembangunan di wilayah pinggiran. Sehingga perlu adanya pemekaran kabupaten baru
Atas nama Fraksi Gerindra kabupaten TTS, Habel Hotty juga menyampaikan bahwa ada beberapa hal mendasar yang menjadi alasan dirinya mendukung proses pemekaran kabupaten baru di antaranya
1. Luas wilayah Kabupaten TTS yang terlalu besar sehingga pelayanan publik menjadi kurang merata dan lambat.
"Banyak desa atau kecamatan yang jauh dari pusat pemerintahan kesulitan dalam mengakses layanan administrasi, kesehatan, dan pendidikan", Ujar Habel Hotty
2. Jumlah Penduduk yang Padat di Wilayah Tertentu atau sebagian wilayah dalam Kabupaten sehingga pertumbuhan penduduk menjadi sangat cepat dan tidak sebanding dengan kapasitas infrastruktur dan pelayanan yang tersedia.
3. Pemerataan Pembangunan yang kurang efektif dimana wilayah-wilayah yang jauh dari ibu kota kabupaten masih banyak tertinggal dalam hal pembangunan.
"Karena itu hanya dengan adanya kabupaten baru, maka alokasi anggaran dan perencanaan pembangunan dapat disetarakan sesuai kebutuhan wilayah Masing-masing", Ucap anggota DPRD Dapil I TTS tersebut.
4. Asesibilitas dan jarak tempuh dari beberapa wilayah kecamatan yang memerlukan waktu berjam-jam untuk mencapai pusat pemerintahan Kabupaten sehingga menyulitkan masyarakat dalam pengurusan berbagai dokumen pribadi, perizinan, maupun dalam hal koordinasi dengan pemerintah Kabupaten
5. Peningkatan potensi ekonomi Daerah, dimana wilayah calon kabupaten baru memiliki potensi sumber daya alam, pariwisata, dan pertanian yang besar, namun belum optimal dimanfaatkan. Sehingga dengan adanya pemekaran, potensi-potensi tersebut baru dapat dikembangkan lebih maksimal
6. Pemekaran kabupaten baru juga merupakan aspirasi masyarakat yang telah lama disuarakan melalui forum-forum resmi, musyawarah desa, dan telah mendapat dukungan dari DPRD Periode sebelumnya.
"Hal itu menunjukkan adanya keinginan kuat dari masyarakat untuk mandiri dan berkembang", Kata Habel
Habel juga menyebut bahwa ada sejumlah dampak langsung yang akan diperoleh dari pemekaran kabupaten baru diantaranya
1. Akses Pelayanan Publik Menjadi Lebih Dekat
Dimana masyarakat yang berada di daerah pinggiran tidak akan menempuh perjalanan jauh ke ibu kota kabupaten untuk mengurus administrasi, kesehatan, atau pendidikan.
Contohnya : Pembangunan kantor dinas baru di kabupaten hasil pemekaran membuka lapangan kerja dan mempercepat pelayanan.
2. Percepatan Infrastruktur
Pemerintah kabupaten baru akan memprioritaskan pembangunan jalan, jembatan, listrik, dan internet di wilayahnya untuk mengejar ketertinggalan.
Contohnya : Jalan desa yang dulu rusak dan diabaikan kini menjadi prioritas karena dekat dengan pusat pemerintahan baru.
3. Peningkatan Ekonomi Lokal
Pemekaran akan menciptakan pusat ekonomi baru (pasar, industri kecil, pariwisata lokal) yang dikelola langsung oleh kabupaten baru.
Contohnya : Produk UMKM dan pertanian bisa lebih mudah dipasarkan karena didukung langsung oleh pemerintah daerah setempat.
4. Peningkatan Pendidikan
Pemerintah baru bisa membangun lebih banyak sekolah dan pusat pelatihan vokasional di daerahnya.
Contohnya : Guru dan tenaga pendidik lebih merata karena distribusi kewenangan lebih dekat ke lokasi.
5. Penanggulangan Kemiskinan Lebih Efektif
Data kemiskinan bisa lebih akurat, bantuan sosial lebih cepat tersalurkan, dan program pemberdayaan lebih tepat sasaran.
Contoh: Kabupaten baru fokus pada desa-desa miskin di wilayahnya tanpa harus berebut anggaran dengan kecamatan lain di kabupaten lama.
Adapun menurut Anggota DPRD Dapil Pemilihan TTS I itu bahwa jika dilihat sisi negatif dari sebuah kabupaten yang luas wilayahnya dan belum dimekarkan maka akan terjadi sejumlah hal seperti
1. Pelayanan Publik Tidak Merata
Karena wilayah yang luas dan infrastruktur terbatas, akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan administrasi pemerintahan menjadi sulit dijangkau masyarakat di pelosok. Hal ini memperburuk kualitas hidup dan memperpanjang ketimpangan sosial.
2. Distribusi Pembangunan Tidak Merata
Pusat kabupaten biasanya mendapatkan perhatian dan anggaran lebih besar dibandingkan daerah pinggiran. Wilayah terpencil cenderung tertinggal dari segi pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan teknologi.
3. Kesulitan dalam Penanganan Kemiskinan
Program-program pengentasan kemiskinan sulit dijalankan secara efektif karena keterbatasan akses, minimnya data yang akurat dari daerah-daerah jauh, dan kurangnya pengawasan dari pemerintah pusat kabupaten.
4. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Ketimpangan antara wilayah pusat dan pelosok makin lebar, yang bisa memicu konflik sosial, urbanisasi besar-besaran, atau bahkan potensi tuntutan pemekaran wilayah dari masyarakat lokal.
5. Minimnya Partisipasi Masyarakat
Warga di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan sering tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan atau pembangunan, karena jauhnya jarak dan kurangnya sarana komunikasi.
Menanggapi sejumlah pro kontra terkait proses pemekaran yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan netizen, Habel Hotty mengajak semua stakeholder untuk tidak putus asa memperjuangkan sebuah kemerdekaan bagi Daerah ini
"Jangan pernah putus asa dalam perjuangan ini, memang ini yang kita butuhkan jadi walaupun dari pemerintahan pusat belum menjawab tapi kita jangan berhenti berjuang untuk memerdekakan diri sendiri", pungkas Habel Hotty. (SN/Mega)