TTS.Spektrum-ntt.com || Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Soe kembali melakukan audiens dengan pimpinan Daerah Kabupaten TTS guna membahas sejumlah hal penting yang sedang terjadi di kabupaten TTS, Kamis, (24/04/25).
Pantauan media ini, rombongan GMKI diterima oleh Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay SH.,MH., didampingi Kabag Umum, Jamori Liunokas, diruang kerja wakil bupati.
Dalam pertemuan tersebut, ada 3 hal yang disampaikan GMKI kepada Pemda diantaranya persoalan yang dialami masyarakat terdampak longsor Kuatae, masalah prostitusi yang sedang marak di kota Soe, dan masalah judi yang berkembang bebas di beberapa lokasi.
"GMKI menyampaikan sejumlah Aspirasi dari Masyarakat Desa Kuatae yang terdampak Longsor kepada Pemda dan juga telah mendapat respon balik sehingga kami akan kembali menemui masyarakat untuk menyampaikan jawaban dari Pemda karena aspirasi ini dipercayakan masyarakat kepada GMKI," Jelas Ketua Cabang GMKI, Cici Talan kepada media.
Adapun sejumlah aspirasi dari masyarakat terdampak longsor desa Kuatae yang disampaikan oleh GMKI kepada Pemda di antaranya :
1. Masyarakat meminta kejelasan dari Pemda soal Titik Relokasi Pembangunan Tempat TinggalÂ
2. Masyarakat meminta kejelasan dari Pemda Soal status Lahan tempat tinggal yang terdampak banjir apabila PemDa sudah merelokasi Pembangunan Tempat Tinggal di Civik Senter.
3. Masyarakat berharap ada kebijakan dari Pemda seperti keringanan Beban tanggungan hutang piutang dari Pihak Bank terhadap Masyarakat sebagai Nasabah yang punya hutang pinjaman.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan oleh GMKI, Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay SH., MH., menjelaskan bahwa Pemda telah menetapkan lokasi untuk Relokasi pembangunan rumah bagi masyarakat Desa Kuatae di lokasi Civik Senter. Sementara untuk status tanah di Kuatae akan tetap menjadi milik masyarakat.
"Untuk sementara Pemerintah menetapkan Relokasi pembangunan Rumah berada di Civik Senter Nonohonis. Sedangkan untuk lahan di Kuatae itu tetap menjadi Milik warga, Pemda tidak memiliki kewenangan untuk mengambil alih lahan warga yang terdampak Longsor," jelas Wakil Bupati TTS.
Merespon permintaan masyarakat terdampak longsor desa Kuatae untuk mendapat keringanan beban tanggungan hutang piutang dari Pihak Bank, Wakil Bupati TTS mengatakan Pemda akan segera berkoordinasi untuk menghadirkan pihak Bank guna membicarakan hal tersebut.
Selain persoalan masyarakat Kuatae, GMKI kepada Pemda juga membicarakan persoalan Prostitusi dan Judi yang belakangan ini marak terjadi di TTS. GMKI mengharapkan Sinergitas dan kesadaran penuh dari semua stakeholder untuk ber sama-sama membasmi Prostitusi dan Judi di TTS
"Menjadi kegelisahan GMKI apabila terjadi pembiaran terhadap Prostitusi dan Judi maka akan berdampak buruk terhadap Citra dan Marwah Daerah TTS, terkhusus nya kota Soe yang dikenal dengan sebutan Kota Do'a," pungkas Ketua Cabang GMKI, Cici Talan.
Akhir kata, Ketua GMKI menyampaikan apresiasi kepada Sat Pol PP Kabupaten TTS yang mulai melakukan Operasi di beberapa Titik Hotel yg diduga menjadi Lokasi Prostitusi. GMKI berharap langkah ini terus dilakukan secara Konsisten agar jaringan prostitusi tidak berkembang luas di wilayah TTS. (SN/Mega)