Gunakan Dana Swadaya, Pemda Sikka Akan Bangun Menara Lonceng di Stadion Gelora Samador

BAGIKAN

SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sikka akan membangun menara lonceng di Stadion Gelora Samador setinggi 50 meter dengan menggunakan dana swadaya dari para ASN di lingkup Pemda Sikka, umat Katolik, dan para Donatur lainnya, dengan kisaran dana yang harus sekitar 12 Miliar.

 

Hal ini disampaikan oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos.,M.Si dalam konferensi pers pada Jumat (7/1/2022), di Kantor Bupati Sikka.

 

Bupati Robi Idong menjelaskan, rencana pembangunan lonceng ini didasarkan pada aspirasi masyarakat Kabupaten Sikka untuk menjadikan Sikka sebagai pusat keagamaan dengan mengenang kunjungan Paus Yohanes Paolus II yang sekarang sudah menjadi Santo yang pernah merayakan perayaan ekaristi, dan lokasi tabhisan uskup Maumere pertama dan kedua.

 

Selain itu, pembangunan menara ini berfungsi mengingatkan waktu berdoa untuk seluruh warga masyarakat kota Maumere pada waktu siang hari, dan dipastikan menggema di seluruh kota dan juga akan berusaha mengintegrasikan dengan gereja-gereja terdekat di sekitarnya seperti Santo yoseph, Tomas Morus, Waioti, Misir , Werumbia, Wolonmarang dan sampai di Wolonmaget.

 

“Jadi menjadi bunyi yang sama misalnya jam 12 pas angelus pada waktu yang sama bunyi. Bisa juga kita kerjasama dengan Telkomsel kalau masuk di wilayah Kota Maumere kalau bisa pada jam 12 HPnya langsung bunyi. ini penting, kita sibuk bekerja tapi ada waktu untuk berdoa” Ungkapnya.

 

Selain membangun menara, Bupati Robi Idong juga mengatakan, nantinya, ditengah-tengah menara akan dibangun tempat pertobatan sepanjang hari untuk para wisatawan atau masyarakat Maumere yang merasa jiwanya belum damai dengan menyiapkan rohaniwan/i untuk konseling, berdoa, dan tobat sehingga hatinya suci kembali.

 

Bupati Robi menelanjutkan, pembangunanya akan perlahan-lana karena setelah rencana pebangunan pusat basilik mini, dan nantinya stadion akan dipindahkan ke tempat yang lain, dengan ketua ketua umumnya yaitu Bupati Sikka dan ketua pelaksana yaitu Sekda Sikka yang akan memimpin teknis pelaksanaanya.

 

Lebih lanjut Robi Idong mengatakan, sumber anggaran berasal dari swadaya yang dikumpul secara gotong royong baik dari ASN maupun dari umat di Kabupaten Sikka dengan sumbang paling rendah Rp.100.000 sampai Rp 500.000 dan ada yang lebih, dengan kisaran biaya pembangunan kurang lebih 12 Miliar.

 

Menara, Ia mengatakan bahwa rencananya, acara peletakan batu dan prasasti terakhir dimulainya pembangunan lonceng pada tanggal 2 Februari 2022, dengan mencatat prasasti yang rencananya akan ditandatangani oleh Bupati dan Wakil, Bapa uskup dan Bapa Gubernur.

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup