KUPANG. spektrum-ntt.com || Bakat dan Talenta yang dimiliki seseorang merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang menjadikan seseorang mampu menunjukan existensi tanpa memandang latar belakang kehidupan yang dimiliki seseorang,hal ini dibuktikan sosok Sry Ayla seorang pahlawan devisa Buruh Migran yang 13 tahun mencari rezeki di Negeri Hongkong . (04/05/2020)
Sry Ayla yang kesehariannya adalah pengasuh bayi mampu mengekpresikan bakat dan talenta dengan rangkaian kata indah dalam bentuk tulisan puisi .
Dari tangan seorang Sry Ayla telah menghasilkan ratusan puisi yang telah dibukukan menjadi 3 buah buku kumpulan puisi yang tercetak oleh penerbit buku J-Maestro Jawa Tengah.
Adapun judul buku kumpulan puisi karya Sry Ayla yakni ; Antalogi Tunggal Cinta di Langit Senja terbit tahun 2018, Serpihan Aksara Senja terbit tahun 2019 dan Jejak Aksara Di Negeri Beton terbit Tahun 2019".
Kepada media dalam percakapan melalui WhatsApp ,Sry Ayla mengkisahkan karya sastra puisi sudah di tulisnya sejak tahun 2014 yang lalu dan kesemuanya ditulis disaat senggang dikala dirinya menyelesaikan pekerjaan pokoknya sebagai pengasuh bayi,
Awal mula tertarik menulis Puisi ini dimulai sejak Sry masih duduk di bangku sekolah dasar SDN PanyangKrinyang 2 Waleri,Kendal Jawa Tengah,oleh gurunya dan saat itu dipercayakan menulis artikel dan juga membacakan puisi saat lomba antar sekolah dan Sry meraih juara diajang kompetisi tersebut.Dengan jejak tersebut membuat dirinya semakin tertarik menekuni dunia sastra sampai menyelesaikan studinya di Jurusan Akutansi di SMEA Muhammadiyah Waleri-Kendal-Jawa Tengah.
menjadi seorang buruh migram di Hingkong memiliki kisahnya tersendiri,
Saat ditanya bagaimana Sry memilih Sry menuturkan jalan cerita kehidupannya cukup panjang, hal ini bermula dari keluarganya yang tidak mampu dimana sejak berumur 4 tahun bersama adik perempuannya ditinggal pergi oleh Ayah tercinta yang meninggal dunia karena sakit, sehingga kehidupan mereka itu hanya diasuh oleh ibunya yang hanya seorang Buruh tani.
Saat ini dengan pekerjaan sebagai seorang Buruh Migran Sry mampu menghidupi kehidupan ibunya dan keluarganya,salah satu anaknya yang saat ini akan menyelesaikan studi sarjana Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Kota Kendal Jawa Tengah.
Selanjutnya Sry menuturkan bahwa karya karya puisinya mulai diasahnya lagi saat bekerja sebagai buruh migran ,dengan di dorong oleh satu teman sesama buruh migran asal NTT ,Christin Ga Dimu ,coretan puisinya yang tadinya ditulis secara manual diatas kertas,akhirnya bisa dieksplor melalui Handphone Android yang dituangkan distatus Akun media sosial Facebook.Dan akhirnya karya karyanya dikenal oleh wadah pencinta dan pembuat puisi.Dari ratusan puisi yang dibuat akhirnya dibukukan bersama rekan rekan sastrawan puisi.
Saat ini Sry sangat sangat merasa bangga ,ketiga bukunya mendapatkan banyak apresiasi dan penghargaan dari berbagai kalangan baik teman teman sesama penulis puisi maupun di luar kalangan itu bahkan ketiga bukunya sudah di tempatkan menjadi buku sastra yang dipakai sebagai bacaan di Perpustakaan daerah asalnya di Jawa Tengah. dan saat ini ia tergabung dalam grup Komunikasi Sastra Penulis Indonesia
Diakhir percakapan ia berharap dengan apa yang sudah dibuatnya melalui karya tulis sastra puisi ini bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi rekan rekan sesama Buruh Mingran untuk jangan sungkan berexpresi dan berkarya melalui bakat dan talenta yang dimiliki. (** /editor Eppy Manu photo istimewa