Kemahnuri Angkat Bicara Soal Kasus Pemerkosaan Seorang Calon Pendeta Terhadap 6 Orang Anak di Alor

BAGIKAN

Kota Kupang. Spektrum-ntt.com || Kerukunan Mahasiswa Nusa Kenari (KEMAHNURI) sesali perbuatan kekerasan yang dilakukan oleh salah seorang Vikaris GMIT berinisial Seprianto Ayub Snae (35) Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Siloam Nailang, Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor NTT. Kamis (08/09/2022) siang.

Kepada Media Isay Lampada selaku Ketua KEMAHNURI Kupang mengatakan hal yang dibuat oleh oknum Vikaris tersebut sangat tidak terpuji.

“Tindakan yang tidak terpuji ini sangat mencederai harkat dan martabat orang Alor pada umumnya dan terkhususnya 6 orang korban, dimana orang Alor dari sejak hingga saat ini memposisikan perempuan sebagai seorang ratu yang sangat dan dijunjung tinggi baik di mata hukum dan juga dimata adat, Namun tindakan yang dilakukan oleh seorang vikaris tersebut sangat menghargai perempuan alor serta memposisikan seorang budak yang diperlakukan sebagai pemuas hawa nafsu seks para tuan budak,” kata Isay Mantan Ketua BLM FKIP Undana itu.

Lanjutnya, saya katakan mengungkapkan tindakan yang dilakukan oleh oknum Vikaris tersebut merusak Marwa umat kristen pada umumnya, dan itu sangat-sangat tidak baik untuk dicontohkan oleh semua umat kristiani dimana saja berada.

”Tindakan naif yang dilakukan oleh Sepriyanto Ayub Snae juga kemudian merusak umat Kristen pada umumnya dan Jemaat Siloam Nailing pada khususnya dimana seorang pemimpin gereja adalah pembawa keselamatan dan seharusnya menjadi teladan serta panutan yang keselamatan Yesus Kristus sebagai jalan kebenaran dan hidup bagi umat/jemaat, namun perbuatan Sepriyanto Ayub Snae yang merupakan seorang Pemimpin Gereja tersebut telah mencoreng dan merusak citra umat Nasrani sehingga kami menyesali perbuatan yang dilakukan oleh salah seorang vikaris terhadap anak di bawah umur,"

Lanjutnya lagi, "Melihat dari kejadian ini kami kutukan keras atas tindakan tidak manusiawi yang dilakukan salah seorang vikaris yang hendak ditabiskan menjadi Pendeta, kami doakan agar korban bisa pulih dengan cepat dan bisa kembali melakukan aktifitasnya dan kami pun meminta aparat penegak hukum menangani kasus yang dialaminya korban 6 anak berusia dini secara cepat, transparan dan adil, karena kasus ini sudah menjadi isu publik," tegas Isay.

Isay pun berharap pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan peraturan Undang-Undang yang berlaku di NKRI, serta kami meminta pihak Majelis Sinode GMIT untuk memberikan sangsi sesuai dengan aturan yang berlaku. tutupnya. (**/merah

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents