SIKKA. spektrum-ntt.com || Ratusan warga kampung Hoder, Dusun Habijanang , Desa Waireler, kecamatan Waigete, kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) terpaksa minum air kotor dan bau dari sumber mata Air Wairkoro yang letaknya di tengah Hutan sebelah perbukitan kampung Hoder. Pasalnya sejak kemarau panjang satu bulan terakhir menyebabkan mata Air Wairkoro hampir kering. Warga mengangkut air kotor dan bau itu dengan menggunakan jerigen dan ember, hanya untuk minum sedangkan mandi dan cuci pakaian mereka ke kali waiara dan juga kali wairita.
Salah seorang warga kampung hoder, ibu Susana Dua, ditemui media hari kamis (25/06/2020), mengaku setiap hari ia berjalan sekitar 1 km dari rumahnya untuk mengambil air bersama anak anaknya. Ia menyampaikan pula bawah harus mengantri 2 sampai 3 jam untuk mendapatkan air, itupun hanya 5 liter, karena mata air mengalirnya sangat kecil
Lebih lanjut ia menuturkan krisis air yang dialami warga hampir setiap Tahun.
“Tahun 2019 pun sama, tetapi pada tahun 2020 ini, kondisinya memang sangat parah lagi” Keluhnya
Hal itu disebabkan oleh karena musim kemarau panjang dan curah hujan memang cukup sedikit.
“Ini sudah satu bulan kami krisis air bersih, sekarang kami minum air kotor dan bau. Ini pilihan kami kalau tidak kami bisa mati hanya karena air" Ungkapnya
Sementara Yohanes Dadin, salah seorang warga Hoder, mengatakan hampir setiap hari masyarakat mengantri hingga larut malam karena semua warga dari 3 RT Dusun Habijanang mengambil air tersebut.
ia menjelaskan pula bahea sebenarnya terdapat mata air lain yang debitnya airnya lebih besar dari mata air Wairkoro, namanya mata Air Hapewair hanya letaknya jauh sekitar 6 km dari kampung Hoder. Hanya lokasinya sangat curam,miring dan melewati banyak batu batu besar sehingga tidak banyak warga yang nekat mengambil air di sana.
Jhon berharap agar Pemda Sikka dapat memberikan perhatian terhadap warga Desa Wairbleler, kec. Waigete.
“Semoga ada perhatian terhadap kami masyarakat Desa Wairbleler yang sudah kesulitan air terlebih air minum dan masak" jelasnya
Ketua RW 005 Hoder, Eliseus Loku, mengaku keadaan di desanya memang sudah sangat gawat, terkait dengan krisis air minum bersih. Warga hanya bisa pasrah dengan keadaan yang ada.
“Mau bagaimana lagi kedepannya. Selama ini tidak ada hujan mata air Wair koro hampir kering, kami minum air kotor dan bau. Air itu diambil hanya untuk minum dan masak, sedangkan mandi dan cuci kami harus ke kali waiara dan kali wairita"paparnya
Eliseus mengatakan kenyataan tersebut harus dijalani sebab warganya tidak bisa membeli air tangki. Harga per tangki mencapai Rp 250.000 Rupiah dan masyarakat ada yang tidak bisa membelinya.
Iya mengharapkan adanya bantuan air bersih dari pemkab Sikka. Pak bupati ada janji bangun sumur bor untuk dusun wolomapa dan dusun habijanang dalam kunjungan kerja bulan Agustus tahun 2019 di SDN Wolomapa. Kami berharap janji pak bupati ini segera direalisasikan, sehingga bisa mengatasi kendala kesusahan air yang kami hadapi dari tahun ke tahun " pungkas Eliseus Loku
Penulis : Hilarius Keytimu