Kupang.Spektrum-Ntt.com|| Sekretaris Jendral Pengurus Besar Himpunan Aktivis Mahasiswa (HAM) Yanuarius Bere Hello mengecam keras aksi amoral yang dilakukan oleh pelaku pemerkosaan terhadap salah seorang pelajar SMP di Kabupaten Malaka, NTT. Berharap Polres Malaka memberikan atensi khusus terhadap kasus ini hingga seluruh pelaku ditangkap dan di hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian disampaikan Yanuarius Bere Hello kepada media ini. Minggu,08/05/22.
"Pasalnya kasus ini telah viral dipemberitaan media sosial, kami harap Polres Malaka memberikan atensi khusus terhadap kasus ini hingga seluruh pelaku ditangkap dan di hukum sesuai dengan aturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.
Ia menyatakan bahwa mengingat kasus pelecehan seksual adalah kasus yang sangat merugikan korban dan keluarga korban yang dimana korban masih berstatus sebagai pelajar dan membutuhkan rehabilitasi.
"Kami juga meminta agar kepolisian dalam hal ini Polres Malaka agar bekerja dengan efektif dalam penanganan kasus ini demi memberikan keadilan dan kepastian hukum," harap Yanuarius.
Himpunan Aktivis Mahasiswa (HAM) ini pun memberikan apresiasi kepada Jajaran Polres Malaka yang sudah bekerja keras menangkap terduga dua orang pelaku kekerasan sexual kepada anak dibawah umur di Kabupaten Malaka termasuk menahan ibu kos yang diduga berperan sebagai mucikari.
Mereka juga meminta agar Aparat Penegak Hukum agar tidak kendor dalam mengusut tuntas kasus yang menimpa anak dibawah umur di Malaka termasuk oknum Polisi nakal yang berupaya untuk mengalihkan kasus tersebut.
"Untuk itu Kapolres Malaka dan Polda NTT harus memberi perhatian untuk mengusut kasus itu hingga tuntas, termasuk mengadili dan menghukum seberat-beratnya para pelaku termasuk oknum kanit Pidum Polres Malaka yang diduga telah mencoreng Institusi Kepolisian dengan melakukan pelanggaran etik yang merugikan korban dan keluarganya," tegas Yanuarius.
Himpunan Aktivis Mahasiswa (HAM) juga mengajak Semua Organisasi dan LSM se Kabupaten Malaka untuk sama-sama mengawal kasus tersebut hingga tuntas agar bisa memberikan efek jera kepada lelaku, sehingga kasus seperti ini tidak terjadi lagi kepada anak-anak dibawah umur. (* red.