FLORES. Spektrum-ntt.com || Di tengah suasana Covid-19 yang melanda seluruh dunia saat ini membuat dunia pendidikan ikut merasakan dampaknya. Tanggal 2 Mei kita memperingati sebagai hari Pendidikan Nasional Indonesia. Dengan wabah ini menjadi ujian terberat dalam dunia pendidikan karena dengan kekurangan dan keterbatasan telekomunikasi yang belum memadai. Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Flores Timur Fransiskus Xaverius Berek, M.Pd kepada media melalui WhatsApp, pada hari Sabtu (02/05/2020)
Sebagai guru dalam pandemi ini merasa kesulitan dan ada berbagai macam hambatan yang di alami semua
pihak terkhususnya para pendidik. Hal ini pun di sampaikan oleh Bupati Flores Timur melalui surat edaran dengan di tujukan kepada para pendidik dan siswa dengan menggunakan sistem online dan offline agar segala bentuk pembelajaran dilakukan di rumah.
Ini membuat keluhan dari semua guru-guru di Flores Timur dengan belum adanya sistem pendidikan online yang digunakan saat ini. Keluhan-keluhan itu diantaranya ketersediaan alat, paket data dan jaringan serta jarak tempuh.
"Sampe saat ini belum ada sistem online yg digunakan. Sebagian besar masih sistem manual (kunjungan dari rumah ke rumah untuk membimbing siswa),"kata Fransiskus.
Selanjutnya ketua IGI Flores Timur menyampaikan bahwa dengan berbagai masalah ini perlunya solusi yang tepat untuk bisa di ambil dalam penerapan sistem Online ini.
"Mau tidak mau, suka atau tidak suka. Pembelajan online harus dilaksanakan mengingat situasi di atas. Lagipula, kondisi terburuk, pandemi bakalan membuat pembelajaran tatap muka terganggu hingga akhir Desember.
Kunjungan ini lebih banyak dilakukan oleh guru SD karena jarak yang bisa dijangkau. Sedangkan guru SMP dan SMA melakukannnya secara online," tegas Guru SMPN 1 Titehena.
Lanjutnya lagi bahwa sampai saat ini belum semua sekolah melaksanakan sistem online. Sistem Online juga masih dengan menggunakan aplikasi WA belum menggunakan webex, atau zoom atau lark. Ada beberapa SMP yang sudah melakukan itu dikarenakan Siswanya jaraknya jauh. Sehingga guru tidak melakukan kunjungan dari rumah ke rumah. Oleh karena itu dilakukan secara online.
Dengan bagitu Ketua IGI memberikan motivasi yakni "Tidak perlu menunggu sempurna untuk bisa memulai (pembelajaran online)" tutupnya.(**
Penulis Amuntoda
Editor EppyM. photo Istimewa