SIKKA. Spektrum-ntt.com || Silver Nikanor Nama, Pemilik Redbull Cafe, Minggu (21/3/2021) memberikan klarifikasi terhadap kronologi razia gabungan yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri dan Sat Pol PP.
Silver menjelaskan bahwa Cafenya belum beroperasi atau menerima tamu atau melakukan aktivitas layaknya cafe seperti menyajikan makanan atau kegiatan jual- beli. Menurutnya, bahwa yang datang ke cafe tersebut merupakan teman-teman dekat yang tidak bisa ditolak atau diusir, karena menurut mereka tempat ini sangat indah dan bisa menenangkan hati.
Untuk kepentingan teman-temannya selanjutnya, tidak diketahuinya dan tidak disajikan apa-apa dan bahkan mereka menanyakan menu, dan pihak cafe menjawab pihaknya belum menyediakan menu karena belum beroperasi. Hal ini disebabkan oleh belum adanya surat izin dari pihak pemerintah dan sementara dalam proses.
Soal status Cafe berkedok Pub atau Pub, menurut Silver opini masyarakat luas sangat keliru karena disini tidak ada kamar, tidak ada FIP, tidak ada aktivitas karaoke. Pihaknya cuman menyiapkan musik kecil-kecilan atau musik akuistik, dan tidak ada perempuan pekerja seks (PSK) atau perempuan pekerja malam. Pihaknya merasa lucu karena disebut PUB.
Lebih lanjut, Silver mengatakan bahwa sebagai seorang pengusaha akan merasa sangat bodoh kalau pihaknya membangun PUB diatas tanah milik negara atau daerah.
Silver kemudian mengisahkan awal mula merintis pembangunan Cafe tersebut. Sebelum merintis usaha cafe tersebut, Silver bekerja di perusahaan Farmasi selama 12 tahun. Bulan November 2019, Beliau di-PHK akibat dampak dari pandemi covid-19. Pihak Perusahaan melakukan perampingan karyawan. Karena sudah di PHK-kan, ia kemudian menggadaikan mobil dan harta nya untuk mendapatkan modal dan selanjutnya berinisiatif membuat Cafe tersebut.
Buang Da Chuna, Kasat Pol PP kabupaten Sikka ketika diminta konfirmasi, Minggu (21/3/2121) menjelaskan bahwa razia gabungan yang terjadi semalam, Sabtu Malam (20/3/2021) meruapakan opersi penertiban Prokes Covid-19 dan penertiban Perda no. 1 tahun 2018. Adapun beberapa lokasi yang menjadi target razia gabungan tadi malam (20/3/2021) yakni kos-kosan dan beberapa PUB di wilayah kota Maumere.
Pihaknya mendapatkan aduan dari masyarakat sekitar Redbull cafe bahwa ada aktivitas cafe yang mengganggu masyarakat sekitar misalnya bunyi musik yang besar. Setelah dilakukan dilakukan pengecekan di lokasi ternyata sudah menerima tamu juga dengan bunyi musik tersebut sehingga pihaknya langsung memberikan teguran dan menyita sound musik tersebut sambil menunggu ijin resmi.
Kasat Pol PP mengatakan bahwa Silver sebagai pemilik Redbull cafe sebelumnya, Rabu 27 Maret 2021 membuat pernyataan diatas meterai disaksikan oleh pihak RT, Lurah Waioti, Kabid Trantib dan Kasie Trantib kelurahan Waioti bahwa tidak atau belum mengoperasikan usaha tersebut sampai diterbitkan surat oleh instansi berwenang, pemilik usaha akan selalu mengikuti peraturan keamanan dan ketertiban yang berlaku di wilayah Sikka, dan bersedia untuk tidak mengulangi perbuatannya, dan apabila dikemudian hari ternyata melanggar pernyataan maka bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.(**/red