TTS.Spektrum-ntt.com || Sebagai bentuk dukungan bagi pemerintah dalam menekan angka stunting, Mabes TNI menggelar kegiatan KB Kesehatan yang berlangsung di kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (05/09/24).
Pantauan media ini, ada berbagai kegiatan KB-Kesehatan yang dilakukan seperti Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan ibu pasca menikah, Penyuluhan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Penyuluhan pemanfaatan tanaman kelor, Penyuluhan kesehatan Ibu dan Balita, Kegiatan posyandu dan pelayanan KB-Kesehatan, kegiatan vasektomi, hingga pembagian bingkisan bagi peserta kegiatan.
Berkolaborasi dengan Pemda dan Forkopimda, sejumlah kegiatan tersebut dilaksanakan di 3 lokasi berbeda yakni Aula Mutis kantor Bupati TTS, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Soe, dan di Makodim 1621/TTS.
Kepada sejumlah awak media, Paban Utama Sahli Bidang Intekmil dan siber panglima TNI, Kolonel infanteri Ely. H Limbong. S.sos, MM, yang hadir mewakili Asisten Teritorial (Aster) Mabes TNI, mengatakan bahwa kehadiran TNI sesuai instruksi Presiden RI untuk membantu Pemerintah Daerah dalam pencegahan dan penanganan stunting di TTS.
"Kita hadir di sini atas perintah pimpinan, sebagaimana instruksi Pak Presiden untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, Dandim 1621 TTS dalam menekan angka stunting, khususnya di TTS bagi kesehatan ibu dan bayi," kata Kolonel Inf. Limbong.
Letkol Inf. Limbong juga menyebut TTS sebagai daerah pertama di wilayah Timor yang dikunjungi untuk pelaksanaan kegiatan KB Kesehatan.
"Kegiatan kali ini kami laksanakan di wilayah Timor. dan TTS menjadi Daerah pertama karena di TTS juga angka stuntingnya cukup tinggi," ucapnya.
Karena itu Letkol Inf. Limbong juga berharap sejumlah kegiatan kesehatan yang terlaksana dapat berdampak positif bagi kesehatan ibu dan anak di TTS.
"Kita berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, ibu hamil sehat, ibu pasca bersalin juga sehat, ibu menyusui juga sehat dan bayi juga sehat. Karena faktor utama dalam membangun bangsa kedepannya, diperlukan SDM unggul yang patut dipersiapkan sejak dini," imbuhnya.
Sementara, Asisten 1 Setda TTS, Deny Nubatonis pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa, angka stunting di Kabupaten TTS masih tinggi yaitu di angka 24 persen lebih. Dan saat ini Pemda melalui dinas terkait terus melakukan upaya untuk menekan angka stunting. (SN/Mega)