Kupang. Spektrum-ntt.com || Gereja Gmit Jemaat Betlehem Oesapa Barat (JBOB) lakukan kegiatan Wokshop bagi Jemaat dan Pemuda mengenai Liturgi Tata Ibadah dan Worship Leader yang dilakukan di Gedung Kebaktian JBOB. Sabtu, (23/07/2022).
Pantauan Media kegiatan tersebut dimulai pada pukul 10.15 WITA, yang dihadiri oleh Jemaat, Pemuda dan Ketua Majelis Pdt. Merchy Kaiopru Serta perwakilan dari Sinode Gmit yaitu Ibu Pdt. Hawa Y. Kaseh, MTh yang membawakan materi mengenai ''Tata Ibadah'' dan Pdt. Jack L. Kapitan, STh, MTh yang membawakan materi mengenai ''Menjadi Seorang Liturgos''.
Kepada Media Pdt. Hawa Y Kaseh, MTh sebagai pembawa materi ketika dimintai tanggapan ia mengatakan kami selaku UPP Liturgi dan Musik dari Sinode sangat berterimakasih kepada jemaat yang mengadakan pembinaan pelatihan atau workshop terkait dengan Liturgi Muger.
"Kami sangat berterimakasih kepada Jemaat yang mangadakan pembinaan sperti ini, dan apalagi yang berinisiatif ini dari pemuda-pemuda untuk berbagi tentang hal-hal yang berkaitan dengan liturgi, naskah teologi kita maupun aturan dan juga ada hal-hal praktis yang kami sampaikan, dan kami berharap teman-teman pemuda, presbiter dan jemaat memahami apa yang sudah kami sampaikan dan itu menjadi berkat bagi pelayanan kedepannya,” kata Pdt. Hawa
Lanjutnya ia menjelaksan bawha pemuda adalah tulang punggung gereja sehingga sangat penting untuk didorong dalam melakukan pelayanan.
”pemuda sebagai tulang punggung gereja mereka sangat antusias dan semangat mereka yag kita dorong supaya pelayanan kedepan mereka juga menjadi jemaat yang aktif dalam pelayanan,” jelasnya.
Pdt. Hawa juga berharap mengenai materi ini betul-betul menjadi berkat kemudian materi yang disampaikan hari ini bukan hanya dipahami tetapi bisa dilakukan dalam pelayanan kedepannya.
Saat yang sama Ketua Majelis Jemaat Merchy Kapioru memberikan Apresiasi bagi Pemuda dan juga menyambut positif kegiatan ini.
”sebagai pelayan di JBOB saya sangat bersyukur pemuda melaksanakan kegiatan pencematan liturgi, aturan-aturan mengenai liturgi dan kami menyambut positif serta memberikan apresiasi, karna memang jemaat Gmit belum benar-benar memahami tata ibadah yang berlaku di Gmit dan masih membanding-bandingkan tata ibadah dengan aliran-aliran karismatik yang lain pada hal tata ibadah kita ini secara teratur bahkan unsur-unsur liturgi Nya itu yang sungguh dapat membawa jemaat berjumpa dengan Tuhan, mengalami Kehadiran Tuhan itu juga mereka sungguh-sungguh dalam ibadah itu,” pungkas Pdt. Merchy
Ia berharap bahwa kiranya pemuda-pemudi ini yang memberikan perubahan dalam ibadah-ibadah ini dan lebih menghidupkan ibadah dengan liturgi ekspresif tetapi tidak kaluar dari aturan-aturan dan unsur-unsur Gmit dan juga pemuda-pemuda ini sebagai pioner pada masa depan gereja. tutupnya. (**/KMT