Lewat Ekonomi Kreatif, Anggota THS-THM Nurobo Mampu Meraup 40 Juta

BAGIKAN

BELU.SPEKTRUM-NTT.COM|| Salah satu anggota Organisasi Pencak Silat Pendidikan Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) Ranting Sta. Maria Fatima Nurobo, Wilayah Malaka, Distrik Keuskupan Atambua berhasil meraup puluhan juta melalui budidaya tanaman hortikultura di lahan produktif.

 

 

Oleh karena kebutuhan ekonomi mendesak dan demi menyambung kebutuhan hidup setiap hari sosok anggota Ths-Thm mencoba untuk bergiat di lahan guna mempertahankan kebutuhan hidup. Serta untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, anggota Ths-Thm tersebut mencoba untuk melangsungkan kegiatan ekonomi kreatif di lahan produktif. Hal tersebut sangat lumrah bagi masyarakat yang berkarier sebagai petani/pekebun.

 

 

Dan oleh karena keterbatasan pengetahuan dan pemahaman, dan atas inisiatif dan semangat juang yang tinggi segala upaya diraih oleh anggota tersebut, walaupun sering dihadapi dengan persoalan yang berdampak bagi tanaman yang sedang dibudidaya, dirinya tetap berpegang pada prinsip bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Atas kegigihan yang berlandaskan keyakinannya, diberkati pula kegiatan produktif di lahan.

 

 

Yohanes Berek (Jhon), anggota THS Basis Motamaro, ketika ditemui media ini di lokasi pada Kamis (28/07/22) menyampaikan bahwa, sebelum terjun ke dunia pertanian dan perkebunan, awalnya saya bekerja sebagai seorang konjak. 

 

 

"Disini memang pekerjaan masyarakat yang lebih dominan itu adalah petani. Dulu itu orang tanam tomat tidak pernah kasi naik di kayu atau pakai plastik mulsa seperti yang kami lakukan saat ini," katanya.

 

 

Menurut Yohanes, cara membudidaya tanaman hortikultura (tomat) dengan menggunakan media pendukung baik itu dengan menggunakan plastik mulsa dan atau kayu untuk menopang tanaman sepertinya jarang dilakukan oleh para pekebun atau para pembudidaya tanaman hortikultura.

 

 

" Tapi pada tahun 2017 lalu, yang saya bertemu dengan agen dari perusahaan panah merah. Dan di lahan ini, kami bertemu," tandas pria tuna netra itu. 

 

 

Dijelaskan Jhon, saat agen mendatangi lahan perkebunan yang kami garap, dan dalam kesempatan itu (tahun 2017) agen tersebut mengajarkan kami untuk membudidayakan tomat dengan menggunakan sarana pendukung yaitu dengan menggunakan kayu dan plastik mulsa. Dan kedatangan agen perusahan itu datang tanpa melalui satu kelompok tani (Poktan) apapun dan kehadiran mereka (agen, red) datang untuk memberikan edukasi secara umum kepada kami.

 

 

"Benih panah merah yang menguasai pasaran waktu itu adalah metafila. Tapi oleh karena akhir-akhir ini, benih tersebut sudah tidak ada lagi, sehingga sekarang kami beralih untuk menggunakan benih gustavi F1 dan servo F1," tambahnya.

 

 

Waktu awal saya menggunakan kedua benih tersebut, sambungnya, saya menggunakan ukuran kayu sepanjang 1 meter untuk mendukung kegiatan produktif di lahan sebagai ajang pembelajaran. Akan tetapi hasilnya tidak sesuai memuaskan karena belum paham cara menggunakan alat pendukung seperti kayu. Dan saat itu saya membudaya tomat. 

 

 

"Bertolak dari kegagalan tersebut, saya mencoba untuk bergiat lagi di musim kedua, saya mencoba untuk membudidaya tanaman tersebut. Dan hasilnya berdampak baik. Dari kegiatan produktivitas di lahan, saya bisa menghasilkan uang sebesar Rp. 34.000.000. Hal itu didasari oleh sedikit pemahaman yang saya tahu soal perawatan. Dana yang digunakan untuk mendukung kegiatan produktifit waktu itu sebesar Rp. 6.000.000. Dan memasuki tahun yang ketiga yakni 2019, saya dan teman-teman menghadirkan bupati untuk lakukan tanam simbolis di lahan produktif," terangnya.

 

 

Sekretaris Ths-Thm Ranting Nurobo), Frengky Y. B Rae disela-sela waktu menyampaikan bahwa dirinya bangga dengan kegigihan yang dimiliki oleh anggota-anggotanya.

 

 

"Saya bangga dengan terobosan-terobosan yang diciptakan oleh saudara-saudara saya, meskipun memiliki keterbatasan fisik dan pemahaman serta pengetahuan, mereka masih tetap energik untuk meluangkan waktu di lahan. Hal ini akan berdampak positif bagi kemajuan organisasi dimasa mendatang," katanya.

 

 

Menurut Frengky, dirinya punya motivasi sendiri untuk hidup mandiri. Karena melihat pada perkembangan zaman, yang didukung oleh kemajuan IPTEK, yang mengakibatkan tenaga manusia semakin berkurang, kebanyakan orang mulai terlena dan menyesuaikan diri dengan situasi yang ada. Hal itu terjadi karena tidak ada pengalaman untuk menciptakan terobosan baru.

 

 

"Contohnya, saya sekarang sedang mengemban pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unimor Kefamenanu, Program Studi Pendidikan Matematika, dan kedepannya saya akan menjadi guru matematika. Dan kalau setelah wisuda, saya bekerja menjadi tenaga honorer di sekolah-sekolah yang ada, tentunya setiap bulan saya hanya bisa diberikan hak dengan satuan uang sebesar 800 s/d 900an ribu," ungkapnya.

 

 

Menurut mahasiswa semester 6 yang sedang menimba ilmu di Unimor Kefa itu, kalau misalnya setiap bulan hanya diberikan hak dengan besaran uang sebanyak 1 juta, kalau 3 bulan baru bisa menghasilkan 3 juta. 

 

 

"Tapi kalau kita punya pengalaman dibidang lain, misalnya sekarang saya mulai fokus untuk bertani/berkebun dengan teman-teman, kedepannya meskipun saya kedepannya nanti saya tetap mengajar, saya juga bisa bertani dan hal itu merujuk pada partisipasi aktif dari saya mulai akhir-akhir ini," jelasnya.

 

 

Sambungnya, ketika melangsungkan tugas saya di kampus sebagai seorang mahasiswa aktif, disamping itu saya juga berusaha untuk mulai belajar mengenai pertanian. 

 

 

"Saya belajar dua tahap. Disamping belajar sebagai calon guru dimasa mendatang, saya juga bisa belajar untuk profesi yang lain, walau hanya sebatas petani/pekebun. Dari situ saya bisa bandingkan penghasilnya, sebab hidup itu membutuhkan uang. Kalau mengajar di sekolah 3 bulan otomatis baru menghasilkan 3 juta, dan kalau bergiat di lahan dalam tempo waktu 3 bulan, saya bisa menghasilkan 30 juta, itupun belum memiliki tanggungan keluarga," ungkapnya.

 

 

Dikatakan Frengky, coba kita bandingkan dengan anak-anak yang sering kita jumpa dalam kehidupan sehari-hari, mereka hanya bisa menghabiskan waktu untuk mondar-mandir, mabuk-mabukan, pajak, melakukan kekerasan terhadap orang lain tanpa menghasilkan sebuah pendapatan.

 

 

"Hal-hal seperti itu tidak akan membawakan nilai tambah bahkan tidak akan mendapat apa-apa. Bahkan tindakan seperti itu, membuat kita merasa minus dari berbagai sudut pandang, " tandasnya.

 

 

Diakhir kata, Frengky mencoba untuk melontarkan pernyataannya, mengajak anak-anak muda berpikir untuk melangkah maju, sebab pendidikan sesungguhnya bukan mengajarkan kita untuk langsung mendapatkan pekerjaan, tetapi kalau soal bagaimana menciptakan pekerjaan, itu kembali pada pribadi kita. Hal itu dilandasi oleh usaha, perjuangan, dan niat walaupun pekerjaan itu berat, akan tetapi akan membuahkan hasil. Karena kerja keras itu tidak akan mengkhianati hasil. Jika kerja sendiri belum bisa, buatlah kelompok/tim agar bisa mendukung satu sama lain, tutupnya. 

 

 

Penulis:  Novryano

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: no suitable wrapper could be found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: no suitable wrapper could be found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents