BELU.SPEKTRUM.NTT.COM || Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang, Jurusan Pariwisata lakukan sosialisasi 7 Sapta Pesona bagi masyarakat Desa Duarato, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu. (19/09/2021).
Sosialisasi 7 Sapta Pesona tersebut dibawakan oleh Hilaria Yulita Asa dan Nikodemus Manek Tae, yang merupakan Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang Jurusan Pariwisata yang saat ini melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Belu.
Nikodemus Manek Tae, yang akrab disapa (Nixon Tae) kepada media menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan sosialisasi 7 Sapta Pesona Pariwisata tersebut, karena Sapta Pesona merupakan konsep sadar wisata dengan dukungan peran serta masyarakat sebagai tuan rumah destinasi, dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana kondusif, yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata melalui 7 (tujuh) Sapta Pesona seperti, Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah Ramah dan Kenangan.
"Tujuan kami melakukan sosialisasi 7 Sapta Pesona ini kepada masyarakat, untuk membuka pola pikir kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dan Kelompok Karang Taruna yang berada di Kampung Adat Duarato. Maupun masyarakat yang berada di Desa Duarato, agar bisa memahami apa itu Sapta Pesona, dan dengan demikian mereka bisa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, secara khusus di Kampung Adat Duarato sebagai daerah tujuan wisata" Jelas Nixon.
Kepala Desa Duarato, Gregorius Mau Bere pada kesempatan itu menyatakan bahwa sosialisasi 7 Sapta Pesona yang dibawakan oleh kedua Mahasiswa PNK tersebut, guna membuka pemahaman masyarakat tentang wisata, agar dapat diterapkan langkah-langkah yang dapat menarik minat wisatawan, maka perlu adanya pendampingan yang semaksimal mungkin dari Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang yang PKL di Kampung Adat Duarato.
"Saya sampaikan banyak terima kasih kepada seluruh jajaran satuan Universitas Politeknik Negeri Kupang yang telah menugaskan para Mahasiswa di Desa Duarato ini, dan saya pernah berjumpa dengan Pak Elim R.A. Lau, SE., M.Par salah satu Dosen PNK untuk mengharapakan agar bisa ada Mahasiswa PKL di Desa Duarato" Ungkap Kades Duarato.
Ia menyatakan bahwa, pada hari ini dengan adanya sosialisasi 7 Sapta Pesona di Desa Duarato dapat menjadi dampak positif kepada masyarakat Desa Duarato kedepannya.
"Masyarakat Duarato bisa bergerak perlahan, dengan pemahaman yang cukup baik untuk mempersiapkan wilayah ini, maka diharapkan Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang (Nixon Tae dan Ria Asa), bisa hadir lagi bersama kami untuk menerapkan langkah-langkah agar dapat mewujudkan 7 Sapta Pesona ini" Harap Gregorius.
Dikatakan Kepala Desa Duarato Gregorius Mau Bere bahwa Sosialisasi 7 Sapta tersebut, akan langsung ditindak lanjutkan dengan melakukan penghijauan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belu bersama masyarakat setempat.
"Kedepannya akan dilaksanakan penghijauan bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belu, seluas tiga hektar dari batas Desa Duarato, masuk sekitar 300 meter ke arah Kampung Adat Duarato, hal itu dalam perencanaan penempatan lokasi. DLH akan memberikan anakan johar untuk ditanamkan, dan masyarakat shiap soadaya untuk membuat pagar dan perawatan" Pungkasnya.
Dilanjutkan Gregorius, bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belu, akan memberikan tanaman hias untuk ditanam di sepanjang jalan masuk ke Kampung Adat Duarato, selain itu dikatakannya bahwa Kepala Dinas Pariwisata Belu Fredrikus L Bere Mau, ST akan selalu mendampingi kelompok sadar wisata dan sanggar seni Desa Duarato, serta gerak pembangunan penataan Kampung Adat Duarato untuk menjadi Objek Wisata Budaya yang baik di Indonesia bahkan manca Negara .
"Terima kasih banyak kepada Kadis Pariwisata Belu dan para jajaran Kabid yang mengutus Nixon Tae dan Ria Asa ke Kampung Adat Duarato, untuk mempersiapkan produk dan program pendampingan untuk dapat diterapkan di Kampung Adat Duarato, dengan pergerakan anak muda ini semoga kedepannya kita semua tetap eksis dalam lingkungan Tuhan, dan Semoga Wonderful Indonesia tetap mekar dan jaya" tutup Kepala Desa Duarato Gregorius Mau Bere.