TTS.Spektrum-ntt.com || Yayasan Plan Internasional Indonesia Area Soe berkolaborasi dengan sekolah-sekolah di kabupaten Timor Tengah Selatan dalam program membangun karakter anak, dan memberi motivasi bagi anak untuk berjuang menggapai cita-cita dimasa depan. Hal itu sebagai bentuk kontribusi plan bagi dunia pendidikan dalam mempersiapkan generasi emas di tahun 2045 yang akan datang.
Pada tahun 2024 Plan Internasional Indonesia Area Soe telah berhasil melakukan pendampingan dan mewisuda 129 orang anak remaja yang tersebar di seluruh wilayah TTS.
Wisuda itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap anak dan remaja peserta kelas Mapan yang sudah mengikuti kelas remaja Mapan, dan menyelesaikan 16 modul dalam 69 sesi. Mapan merupakan program pendidikan nonformal untuk anak dan remaja yang dilakukan oleh Plan Indonesia di beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Kabupaten Nagekeo, Lembata dan Timor Tengah Selatan (TTS).
Demikian disampaikan koordinator program plan Indonesia Area Soe, Irvina Sunbanu saat menghadiri acara Wisuda Mapan Kelas Remaja bagi 29 orang siswa-siswi hasil dampingan plan di SMP Negeri Satap Penmina, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS, Sabtu (30/11/24).
Menurut Irvina, alasan plan menyasar sekolah-sekolah untuk melakukan pendampingan bagi siswa-siswi melalui program "Pilih Masa Depan" adalah karena tingginya angka kekerasan terhadap anak yang dampaknya menghancurkan mental serta masa depan anak.
"Karena tingginya angka kekerasan terhadap anak di kabupaten Timor Tengah Selatan di lima tahun terakhir ini, dan juga tercatat ada 29 anak yang hamil. Tentu kasus seperti itu akan membuat masa depan mereka hancur, hilang kepercayaan diri, dan mereka tidak akan berpikir untuk mencapai potensi diri mereka," kata Irvina.
Irvina juga mengungkapkan bahwa dalam pendampingan plan di sekolah-sekolah sejak tahun 2020, ada berbagai modul yang di kembangkan untuk melatih kepercayaan diri anak, serta menanamkan nilai-nilai positif bagi anak yang berada di masa produktif.
Lanjutnya bahwa Plan dalam kolaborasi tersebut juga mengajarkan kepada siswa-siswi bagaimana cara menghadapi tantangan-tantangan di era digital, salah satunya adalah bijak dalam menggunakan internet.
"Ada modul yang kita kembangkan dan hari ini anak-anak wisuda adalah modul Pilih Masa Depan-mu, dimana mereka diajarkan mulai dari mengenal diri sendiri," ujar Irvina.
Karena itu, Irvina juga menekankan terkait pentingnya peran dan partisipasi orangtua dalam mendampingi serta mendukung anak untuk mengembangkan potensi diri yang dimiliki.
Hadir pada momen Wisuda Mapan Kelas Remaja Pilih Masa Depan, Kepala Bidang Bina SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTS, David Mbolik yang mengapresiasi program positif dari Plan yang membantu mengembangkan potensi baik bagi generasi bangsa di Kabupaten TTS.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kabupaten TTS Ardi Benu yang juga hadir pada momen tersebut berharap ilmu yang sudah diperoleh siswa-siswi selama mengikuti pendidikan non formal dari Plan dapat bermanfaat dan terus di kembangkan hingga tercapai cita-cita dari setiap siswa.
Sementara, seorang siswi yang juga sebagai peserta wisuda Kelas Mapan mengaku mendapatkan banyak nilai positif setelah mengikuti kegiatan dari Plan Internasional Indonesia Area Soe.
"Banyak hal yang tidak kami dapatkan saat pelajaran di kelas tapi kami dapatkan dalam kelas Mapan bersama Plan. Kami juga di ajarkan untuk memiliki karakter yang baik, mengenal apa itu bulying dengan dampaknya, kami juga di dorong untuk berani berpendapat, menyampaikan ide dan gagasan kami," ungkap wisudawan Novita Liunesi. (SN/Mega)