Meningkatnya Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Sikka, FAS Audiens Dengan Bupati

BAGIKAN

SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Forum Anak Sikka (FAS) melakukan audiens dengan Bupati Sikka di kantor Bupati Sikka, Selasa (4/5/2021). 

Kehadiran mereka bertemu dengan Bupati Sikka yakni ingin mempresentasikan tentang isu-isu mereka sendiri yakni tentang kasus Pekerja anak dan Kasus Kekerasan Seksual terhadap anak di wilayah kabupaten Sikka. 

Fransiska, Perwakilan FAS yang sementara belajar di SMAN 1 Maumere dihadapan awak media (4/5/2021) mengatakan bahwa tim mereka melakukan survei di 9 Paroki di wilayah KUM, Kabupaten Sikka. Sebelumnya mereka melakukan penggalian isu kemudian diteliti. Dua isu yang diteliti dan dibahas yakni tentang Pekerja anak dan pelecehan seksual terhadap anak. Dari dua isu itu kemudian mereka putuskan untuk fokus pada kasus kekerasan seksual terhadap anak di Sikka, dengan pertimbangannya yakni banyak kasus kekerasan terhadap anak terjadi, misalnya get cooling/ Siulan, gambar atau foto porno di medsos, dan persetubuhan dengan pacar. 

Dari total 9 Paroki yang menjadi lokus penelitian, terdapat 169 responden. Selanjutnya hasil dari penelitian akan dipresentasikan dan diberikan beberapa poin rekomendasi kepada Pemerintah. 

Herning Tias Ekaristi, Koordinator WVI mengatakan bahwa pihak WVI mengajak anak-anak untuk melakukan penelitian dengan pertimbangan yakin melibatkan anak untuk peka terhadap isu yang berkaitan dengan dirinya. Setelah dikumpulkan anak-anak tersebut, pihaknya melakukan fasilitasi untuk menggali isu-isu yang didapati yang berkaitan dengan pekerja anak dan kekerasan seksual terhadap anak. Metode yang dipakai yakni menggunakan kuesioner, dan hasilnya dianalisis kemudian diserahkan kepada para pihak pemangku kepentingan yakni Bupati Sikka, Bapak Uskup, dan rencananya akan melakukan audiens dengan DPRD Sikka minggu depan. 

Upaya yang dilakukan yakni bersama pemerintah dan Gereja menyamakan persepsi bahwa isu ini penting dan dilanjutkan dengan perkembangan kedepannya. 

RD. Yanuarius Hilarius Role, Manajer Proyek Kerjasama Keuskupan Maumere-WVI Area Program Sikka mengatakan bahwa dari 165 responden yang disurvei, ternyata yang mengejutkan yakni kurang lebih 48% responden menjawab bahwa mereka sudah pernah menjadi korban kekerasan seksual. Yang paling menonjol dari tindakan kekerasan seksual tersebut yakni kekerasan melalui media massa. 

Menariknya lagi ketika terjadinya kekerasan seksual, mereka tidak berbicara dengan orangtua, dan malahan mereka berbicara dengan teman mereka, dan menurut mereka yang nyaman adalah dengan temannya di medsos. Miris, karena rumah sudah tidak menjadi tempat yang nyaman. Dan ini menjadi tanggungjawab bersama, bagaimana kita kembalikan rumah menjadi Surga buat anak.

dr. Bernadina Sada Nenu, M. Ph / Kadis P2KBP3A , Kadis P2TP2A menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap Forum Anak Sikka dibawah dampingan WVI dan Puspas Keuskupan Maumere. Apresiasi dan luar biasa karena anak yang memimpin penelitian ini. Hasil penelitian dari 9 Paroki ini sudah dilakukan Workshop dan pihak Dinas juga hadir. Pihak Dinas juga mempresentasikan kab. layak anak. 

Untuk meminimalisir kekerasan seksual terhadap anak, Forum Anak Sikka akan digabungkan dalam Forum Genre (Generasi Berencana). Program Strategis Genre yakni melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, juga ada kegiatan Tribina yakni bina keluarga Balita, bina keluarga remaja, dan bina keluarga lansia. 

Rencana kedepan akan membangun kemitraan dengan Puspas Keuskupan Maumere, untuk menjalankan kegiatan di Desa-Desa, Kelurahan dan Kampung dengan berbasis Pastoral Keluarga, yang akan dilaksanakan di bulan Juni dan Juli dan hasilnya akan direkomendasikan kepada Pemerintah, Orangtua, dan anak-anak sendiri.(**/red 

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup