SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Belasan warga dari RT Wololele, Dusun Wolomage, Desa Detubinga, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka mendatangi kantor Bupati Sikka, Jumat (7/1/2022). Kedatangan mereka bertujuan untuk menyampaikan keluhan tetang kebijakan kepala Desanya yang tidak memperhatikan akses pembangunan di RT tersebut.
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos., M.Si didampingi Sekertaris Daerah Sikka, Ardianus Parera, SE.,M.Si dan Kabag ProKomPim Sikka, Evan Edomeko.
Paolus Wangge Woda, perwakilan warga RT Wololele dihadapan Bupati Sikka mengatakan, kedatangan mereka yaitu ingin menyampaikan keluhan atas ketidakadilan pembangunan yang dilakukan oleh Kepala Desa selama kurun waktu 3 (tiga) tahun baik itu sumbangan, akses jalan maupun listrik.
“Ini sudah tiga tahun Pak. Kami di Dusun Wolomage merasa tidak diperhatikan oleh Kepala Desa baik itu sumbangan, akses jalan menuju RT kami maupun Listrik, Ungkap Paolus.
Terhadap aduan ini, Bupati Sikka menyatakan akan menugaskan Camat Tanawawo untuk meninjau langsung persoalan yang disampaikan langsung oleh masyarakat.
“Pak Camat tolong melihat aduan masyarakat tersebut agar secara terus menerus dapat mendampingi para Kepala Desa untuk menjadi pemimpin hebat yang memperhatikan warganya tanpa terkecuali”, Ungkap Bupati Robi.
Secara terpisah, Kepala Desa Detubinga, Donatus Jago, SP ketika dihubungi Media ini (8/2/2022) menjelaskan, persoalan aduan warga tersebut sudah dijelaskan secara langsung kepada Bupati Sikka.
Donatus Jago menjelaskan, warga yang mengadu itu merupakan warga RW 09 RT 010. Ada beberapa aduan yang mereka sampaiakan yang didapatinya dari Bupati Sikka yaitu berkaitan dengan akses jalan, listrik, Sanitasi, air minum bersih dan bantuan dari Desa.
Menurut Donatus, aduan tersebut disampaikan bukan karena niat warga Wololele sendiri tetapi mungkin karena ada kepentingan politik mendekati pilkades yang akan datang nantinya.
Donatus menjelaskan, untuk jalan pihaknya sudah menganggarkan menggunakan dana desa tahun 2019 ke RT/RW tersebut kurang lebih 300 meter. Kemudian dianggarkan lagi di tahun 2020 yaitu 300 meter, terus dana POKIR dari Marsel Sawa juga sekitar 150 meter, dan memang belum sampai ke kampung Wololele tersebut karena anggaran terbatas. Dari pembangunan jalan tersebut setidaknya sudah membantu mempermudah akses warga tersebut.
Soal perpipaan, Donatus mengatakan di tahun 2017 dianggarkan untuk bantuan perpipaan. Namun berdasarkan informasi bahwa ada beberapa pipa yang terbakar, artinya warga sendiri yang tidak menjaga perpipaan tersebut dan tidak mungkin dianggarakan lagi karena masih ada warga lain yang membutuhkan bantuan tersebut.
Untuk bantuan lainnya seperti perumahan dan jambanisasi, menurut Donatus untuk bantuan perumahan belum bisa diupayakan karena akses jalan belum sampai ke kampung Wololele, dan yang diupayakan adalah kelanjutan pembangunan jalan pada tahun ini dan tahun depan.
Kemudian untuk listrik, Donatus membenarkan bahwa untuk di Desa Detubinga hanya kampung Wololele yang belum dialiri listrik. Ia menyatakan sudah berkonsultasi dengan pihak PLN menyatakan, tidak bisa secara aturan karena untuk Listrik Masuk Dusun itu paling kurang di kampung itu minimal harus 30 unit rumah dengan jangkauan listrik dari lokasi itu kurang lebih satu kilometer.
Untuk bantuan lainya, Donatus mengatakan, selama ini pihaknya tidak membedakan dalam pemberian bantuan antar warga satu dengan lainya. Semuanya diperhatikan.
**Orinus