JAKARTA. SPEKTRUM-NTT.COM || Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98) menilai masalah dugaan bisnis PCR itu melukai hati rakyat dan siapapun yang melakukan bisnis PCR ditengah gejolak pandemi tidak punya nurani, sangat keterlaluan mencari keuntungan dari rakyat yang menjerit kesulitan.
Para menteri pemegang kebijakan penanganan pandemi salah satunya kebijakan negara terkait wajibnya PCR harus bertanggung jawab karena dibalik semua itu adanya dugaan bisnis yang meraup keuntungan. Hal ini merupakan fakta para menteri tersebut tidak punya kepekaan, kepedulian serta rasa iba terhadap rakyat yang sedang susah dan menderita.
Dalam logika apapun negara tidak dibenarkan membuat rakyat menderita, kesulitan rakyat ditengah pandemi dijadikan ajang bisnis untuk mencari untung. Siapapun yang berbisnis itu semua berawal dari kebijakan yang ditetapkan oleh jajaran kabinet yang menangani pandemi Covid 19.
Kenapa dibiarkan perilaku tidak bermoral berbisnis PCR di tengah rakyat susah ? Apalagi sampai adanya dugaan keterlibatan menteri berbisnis dengan memanfaatkan jabatan dan kewenangan itu sudah keterlaluan tidak punya nurani.
Tidak salah kawan kawan yang tergabung di relawan yang telah berjuang mengantarkan Jokowi menjadi Presiden. Sudah benar bersikap mengecam dugaan bisnis PCR yang dilakukan menteri menteri Kabinet Jokowi.
Karena masalah PCR itu melukai hati rakyat yang sedang susah. Itulah Relawan pendukung sejati bukan relawan abal-abalan kerjaannya hanya menjilat, harus tetap berjuang, mengawal dan mengingatkan Jokowi jangan sampai terjebak dan dicelakakan oleh lingkaran di kabinet yang sudah menyimpang memanfaatkan jabatan dan kekuasaan bekerjasama dengan mafia bisnis dan oligarki hitam.
PPJNA-98 dan Jaringan Nasional Pergerakan Indonesia sebagai barisan pendukung sejati Jokowi sangat mendukung langkah relawan yang terus mengingatkan Jokowi untuk tetap konsisten pada jalur kepentingan rakyat bangsa dan negara jangan terkotori oleh mata menteri yang sudah bekerjasama dengan para mafi bisnis hitam yang dapat meningkatkan kesengsaraan rakyat.
Dalam momentum hari ini Kamis (11/11/21) merupakan hari penuh keberkahan dan menjadi saat yang tepat bagi Pak Jokowi untuk mengambil keputusan tegas demi hati rakyat yang terluka, demi para pahlawan yang telah memerdekakan negeri ini, membersihkan dan mencopot menteri menteri tersebut yang telah Hianati rakyat bangsa dan negara, berbisnis ditengah rakyat yang menjerit kesusahan.
Semoga Allah, Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia. Amiin YRA.
Diketahui bahwa aksi Himpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 dan Jaringan Nasional Pergerakan Indonesia ditandatangani dan disepakati oleh Anto Kusumayuda selaku Ketu Umum (Ketum) PPJNA 98 di Jakarta.
(**/Novryano
Sumber : Siaran PERS