Malaka. Spektrum-ntt.com || Dua Kandidat yang ambil andil dalam pemilihan Kepala Desa di Kapitan Meo, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Periode 2022/2028 usai mengikuti prosesi penetapan nomor urut calon kepala desa dengan penuh semangat mengumandangkan impian mereka di masa mendatang lewat program kerja unggulan yang akan dieksekusi jika memenangkan prosesi pemilihan kepala desa tersebut.
Demikian informasi dihimpun media ini ketika bertemu kedua calon kepala desa Kapitan Meo, pada Minggu (27/11/22) pukul 16.30 WITA hingga 20.00 WIB.
Mantan Kepala Desa Kapitan Meo Periode 2017/2022, Antonius Y. Tuna, yang merupakan salah satu kandidat calon Kepala Desa ketika dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa, sejak tadi pagi sampai saat ini dari awal pendaftaran sampai penarikan nomor undian semuanya berjalan dengan baik dan dari kondisi masyarakat dari kedua kubu hadir semua untuk lotre nomor urut, ternyata saya menempati nomor urut 01.
Menurutnya, ia sudah siap diri untuk menghadapi prosesi pemilihan pada tanggal 9 desember mendatang.
"Jika masyarakat mau jatuhkan pilihan bagi saya, saya mengapresiasi dan menerima baik. Menang maupun kalah saya sudah siap terima, karena berpolitik itu harus junjung tinggi sportifitas," jelasnya.
Sambungnya, adapula beberapa program unggulan yang akan dijadikan sebagai fokus kerja (program kerja), yaitu:
1. Di bidang pemberdayaan lewat tenun ikat bagi ibu-ibu,
2. Bidang pertanian lewat pembentikan kelompok-kelompok tani di setiap dusun dan pembuatan embung bagi para petani,
3 . Bidang Pendidikan melalui pembangunan 2 unit gedung baru bagi PAUD.
"Dan program kerja yang belum direalisasikan dalam 1 periode yang lalu, karena situasi covid-19 akan diprioritaskan dalam satu periode kedepan sesuai dengan visi dan misi," ungkapnya.
Anton Tuna berharap semuanya kembali kepada masyarakat yang memilih dalam perhelatan tanggal 9 Desember mendatang. Apabila terpilih lagi sebagai pemenang maka dirinya akan bekerja untuk melayani masyarakat karena selama covid berlangsung ± 3 tahun yang lalu sebagian besar anggaran dipangkas.
"Apabila saya terpilih, dengan melihat kekuatan anggaran yang ada, saya akan fokus di bidang pemberdayaan , pembangunan dan pertanian. Saya akan membuat kelompok dusun untuk mewujudkan segala bentuk impian saya yang tercantum dalam program kerja," katanya.
Sambungnya, yang menjadi fokus pemberdayaan itu adalah tenun ikat karena saya melihat masyarakat pada umumnya para ibu-ibu semuanya di tenun ikat maka saya fokus karena kalau untuk tenun ikat sekarang ini sudah fokusnya keluar di majalah ataupun surat kabar, tapi saya harus melihat pada kekuatan anggarannya," ucapnya.
“Saya juga akan fokus di bidang pendidikan, karena pendidikan di Desa Kapitan Meo ini sangat minim. Selain itu, di bidang pertanian dirinya akan memberikan pendampingan bagi Poktan yang ada di Desa Kapitan Meo.
Terpisah, Yohanes Neno Bau, S.Pd (Johan) yang dipercayakan mengisi nomor urut 02 (dua) ketika ditemui media ini di kediamannya menyampaikan bahwa, penetapan pengendian nomor hari ini, nomor undian yang tadi kita tarik, kita mendapat nomor urut 2 ( doa).
"Saya sangat yakin dan percaya bahwa nomor 2 itu merupakan dukungan dari leluhur. Karena kehadiran saya di sini merupakan dukungan terbesar dari 2 rumah suku besar yaitu Uim Baubei dan Uim Fuk. Kedua rumah suku itu merupakan rumah saya sendiri, saya bercanda sebagai Bapak dan Mama saya.Tetapi tidak terlepas dari 4 suku besar yang ada di wilayah Desa Kapitan Meo," jelasnya.
Sambungnya, ia menganggap bahwa undian nomor 2 tersebut sesuai dengan Kitab Suci yakni; 1 itu untuk Tuhan dan 2 itu memang miliknya. Berkaitan dengan sistem politik praktis yang sementara dibangun di desa Kapitan Meo, yang pertama mungkin orang bertanya -tanya mengapa anak muda harus besaing dalam politik. Hal ini terjadi karena memang rasa kecintaan yang besar bagi bapak dan mama yang ada di wilayah Desa Kapitan Meo.
“Bukan politik untuk memikirkan diri sendiri tetapi demi kepentingan banyak orang saya rela untuk bergabung dalam sistem politik praktis dimana yang sementara berjalan hingga pada titik ini semua sudah berjalan lancar,” ujar alumni STP Keuskupan Agung Kupang itu.
Disampaikan mantan aktivis GMNI Kupang itu, kehadiran bapak/ibu yang ikut menyaksikan pengundian hari ini terdiri dari tua-tua adat yang berada di dalam 4 suku besar Desa Kapitan Meo.
"Tentu saya bersyukur bahwa hari ini kehadiran saya di kantor Desa bukan berdiri sendiri, tetapi banyak petuah adat yang berbondong-bondong menemani saya. Situasi itu sangat menggembirakan, mereka hadir untuk menyaksikan pengundian nomor urut para calon kepala desa. Adapula anak-anak, orang dewasa, teman-teman anak muda yang sementara bergabung dalam politik dunia, yang turut mendampingi saya," tandas Cakades itu.
Johan pun berharap, seandainya ia terpilih menjadi kepala desa, itu bukan direncanakan, melainkan Tuhan dan leluhur yang memberikan kesempatan baginya untuk menjadi pemimpin di Desa Kapitan Meo.
Menurut Johan, ada beberapa program unggulan yang akan diaktualisasikan bagi masyarakat jika ia memenangkan Pilkades 9 Desember mendatang, diantaranya:
1. Swa-sembada pangan seperti yang sudah direalisasikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Malaka bapak Dr Simon Nahan dan Bapak Louse Lucky Taolin selama ini. Tujuan program tersebut untuk kembali mengubah bentang lahan tidur yang berada di Kapitan Meo, agar dapat merubah perekonomian masyarakat,
2. Pemberdayaan lewat BUMDES guna mengurangi angka respons di desa Kapitan Meo,
3. Transparansi penggunaan atau pengelolaan anggaran (DD/ADD).
4. Pembangunan berkelanjutan dan Ekonomi Kreatif bagi masyarakat, khususnya bagi kaum muda yang kreatif dan inovatif, yang saat ini berkecimpung dalam politik dunia praktis dengan satu tujuan yang paling mujarab atau demi perkembangan yang paling baik di wilayah Desa Kapitan Meo dan meningkatkan SDM masyarakat.
Di akhir kata menuturkan, program-program prioritas tersebut akan dieksekusi usai pemilihan, jika ia dipercayakan untuk memimpin desa Kapitan Meo. Soal eksekusi di lapangan bukan semata-mata terancam dan hanya mengutamakan masyarakat yang mendukung, melainkan untuk seluruh masyarakat tanpa memilah.
“Kehadiran saya bukan semata mata bagi bapak/mama yang saat ini memberikan dukungan, tetapi saya hadir bagi seluruh masyarakat Kapitan Meo. Yang bersebelahan politik dengan saya, akan saya rangkul demi mewujudkan program-program unggulan yang akan saya genjot dimasa mendatang,” harapnya .
Penulis : Lius Asa
Editor: Novriano