SIKKA. spektrum-ntt.com || Sandro Ahmad, Pemuda Lumpuh akibat keracunan gas kompresor dan penyakit gula darah asal Kewapante-Sikka butuh uluran tangan
Keluarga Sandro Ahmad yang diwakili oleh opanya bapak Bobby Norma Tomahu mengatakan bahwa cucunya yang menderita sakit lumpuh akibat keracunan gas kompresor dan penyakit gula darah meminta uluran tangan semua pihak dalam rencana pemulangan pasien dari Bangka Belitung ke Maumere.
Hal ini disampaikan dikediaman Sandro Ahmad atau opanya bapak Bobby di Kewapante belakang kantor Polsek (10/08/2020).
Bobby, yang adalah opa dari Sandro Ahmad yang juga penanggung jawab dari pihak keluarga mengatakan bahwa orang tuanya sudah cerai semenjak Sandro masih kecil, dan opanya mengadopsi Sandro semenjak Sandro. Opanya merupakan seorang petani yang tidak mempunyai penghasilan tetap, sehingga tidak mampu dalam memulangkan anaknya Sandro dari Bangka Belitung.
Dia hanya berharap agar ada pihak yang berbaik hati dalam rencana pemulangan cucunya yang sekarang sementara di rawat di RS Bangka Belitung.
" Kami hanya berharap dan berdoa kiranya ada orang baik yang dapat membantu kami dalam proses pengobatan hingga pemulangan Sandro dari Bangka Belitung"jelasnya.
Terkait kronologi penyakit anaknya ia menceritakan bahwa anaknya Sandro pernah mengikuti temannya untuk menyelam mencari lopster, tripang dan ikan. Atas ajakan teman akhirnya Sandro putuskan untuk mengikuti temannya ke Bangka Belitung untuk menyelam di sana. Alat yang dipakai yakni kompresor dan selang. Kemudian udara dari kompresor yang mengandung racun masuk ke dalam tubuh, dan akhirnya tercampur dengan darah dan menjadi lumpuh. Akibat dari sering tidur dan jarang bergerak membuat infeksi di atas punggung nya semakin membesar. Sementara menurut hasil pemeriksaan Tim dokter dari Bangka Belitung, bahwa Sandro terjangkit penyakit gula darah sehingga harus melakukan cuci darah. Sementara untuk proses cuci darah nya berjalan lancar dan semakin membaik.
Sementara itu, selama proses pengobatan di RS di Bangka Belitung, Sandro tidak mempunyai BPJS kesehatan atau KIS. Kondisi inilah yang menyebabkan pihak keluarga kesulitan dalam mempercepat proses penyembuhannya.
Untuk BPJS kesehatan masih menunggu pengaktifan anggota satu bulan lagi ditambah lagi dengan tidak lengkapnya obat dan peralatan RS tempat Sandro dirawat. jelasnya.
Keluarga berencana untuk bawah pulang pasien kembali ke Maumere -Sikka karena perlengkapan di RS Tc Hilers sangat memadai untuk mengobati pasien.
Rofinus Gare, ketua DPW JPKP NTT mengatakan bahwa untuk sementara Dinas Sosial kabupaten Belitung meminta untuk mencarikan solusi atas rencana pemulangan nelayan NTT- Sikka yang saat ini sedang dirawat di RSUD Belitung sejak 4 hari yang lalu.
Bapak Rofinus Gare menuturkan bahwa dari Dinas Sosial kab Belitung hanya mampu memberikan bantuan sebesar Rp 1.500.000,-(**/red
penulis Orinus
editor EppyM Photo Istimewa