Pengurus FKPTT Eks Manufahi Dinilai Tidak Adil Saat Merekrut Penerima Piagam dan Pink PBN

BAGIKAN

ATAMBUA, SPEKTRUM-NTT.COM || Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memberi penghargaan kepada warga masyarakat Eks Timor-Timur melalui Kementrian Pertahanan (KEMENHAN) berupa Piagam Penghargaan dan PINK Patriot Bela Negara (PBN) sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pejuang yang telah berkorban dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penerima Piagam Penghargaan dan PINK Patriot Bela Negara (PBN) yang berlangsung di stadion Haliwen (Kamis, 04/11/21) diwarnai dengan kehadiran beberapa anak muda dan hal ini menjadi pertanyaan bagi eks pejuang yang belum terakomodir untuk menerima penghargaan sebagai pejuang pembela Merah Putih yang diberikan langsung oleh Dirjen KemenHan Mayor Jendral (MayJen) TNI Dadang Hendrayudha.

Salah satu warga eks Timor-Timur (Tim-Tim) yang berasal dari Kabupaten Manufahi, yang tidak ingin disebutkan namanya kepada media menyampaikan bahwa; dirinya tidak terdata dikarenakan para peserta yang menerima penghargaan terdaftar di pihak kementerian", mengulang kalimat koordinatornya.

Dirinya pun mengungkapkan rasa penyesalan sebab pembagian Piagam penghargaan dan PINK Patriot Bela Negara (PBN) tidak sesuai dengan pernyataan koordinatornya.

"Saya sangat menyesal dan kecewa dengan para pengurus Eks Kabupaten Manufahi. Sebab saya juga pejuang dan bahkan pada tahun 1999 saya masih bersama teman-teman bolak-balik Dili untuk mengevakuasi masyarakat namun hingga saat ini saya justru terdaftar dan terakomodir dengan alasan yang tidak jelas dari koordinator", tandas warga yang tak ingin disebutkan identitasnya.

Salah satu pengurus Eks Kabupaten Timor-Timur yang juga tidak ingin diketahui identitasnya, kepada media ini mengaku bahwa; untuk warga masyarakatnya didata secara keseluruhan kecuali yang bersangkutan menolak untuk didata.

Saya data semua warga masyarakat saya bahkan para pemuda pun saya datakan, buktinya hari ini mereka juga diakomodir dan ini tergantung pada pengurusnya.

"Tidak ada data yang turun dari pemerintah pusat bila bukan kita yang mendata dan mengirimnya.mereka juga pejuang karena mereka hidup menderita disini karena orang tua dan keluarganya mempertahan NKRI", tambah pengurus yang tak ingin disebutkan identitasnya.

Dalam kesempatan lain, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forum Komunikasi Pejuang Timor-Timur (FKPTT), Agustino Pinto mengatakan bahwa,"anak-anak muda yang hadir itu adalah ahli waris penerima dari orang tuanya yang telah meninggal dunia. Dan apabila benar adanya anak muda yang juga sebagai sasaran penerima piagam dan PINK patriot ini maka berkas yang bersangkutan akan ditinjau lagi", jelas Agus Pinto.

Dikatakan Agus Pinto bahwa: hal ini patut dicurigai para koordinator yang melakukan pemutakhiran dan pendataan masyarakat Eks Timor-Timur jika hal itu bila benar-benar terjadi. Dan untuk yang waktu itu tidak ingin didata dan sekarang akan kita data lagi lalu diajukan ke pihak Kementerian Pertahanan (KemenHan) agar bisa diakomodir kedepannya. Selain yang hari ini belum menerima nantinya akan kita bagikan di tempatnya masing-masing pada bulan desember mendatang", tutup Ketua DPC FKPTT.

Diketahui bahwa kegiatan penyerahan Piagam Penghargaan dan PINK Patriot Bela Negara (PBN) ini dilakukan di Lapangan Haliwen, yang terletak di Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

(**/Novryano

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup