Perkawinan Dini Merusak Keturunan Dan Masalah Bagi Keluarga

Oleh : Herman Khaferius Seran (Mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira Kupang).

Menurut UUD No 1 Tahun 1974 pasal 7 bahwa perkawinan diijinkan bila laki-laki berumur 19 tahun dan wanita berumur 16 tahun. Hal ini diprogramkan pemerintah berdasarkan pertimbangan dari segi agama, budaya dan sosial masyarakat, dimana beranggapan bahwa laki-laki dan perempuan harus menikah pada umur yang sudah ditentukan untuk pertama supaya mereka bisa hidup mandiri, mencegah kemiskinan dan juga supaya jangan menjadi aib bagi keluarga.

Hal yang dicanangkan pemerintah ini bagus namun mempunyai dampak yang sangat signifikan pada era milenial ke-tiga ini, karena yang kita diketahui bersama bahwa umur 19 dan 16 merupakan umur yang sedang dalam tahap remaja menengah, dimana kita tahu bahwa masa remaja adalah masa "trum und drang", masa yang dipenuhi dengan budaya modern yang penuh gejolak dan emosi yang muncul akibat adanya pertentangan nilai, dan ini berpengaruh sekali bagi keluarga mudah yang baru menikah.

Dan juga ketika ditinjau dari segi kesehatan kebijakan yang diambil ini salah, karena dalam bidang Kesehatan, dimana batas seorang pria dikatakan sudah siap fisik dan mental untuk menikah pada umur 25 tahun dan untuk perempuan 21 tahun.

Pada umumnya mereka yang berumur 19 dan 16 adalah mereka yang masih berada dibangku sekolah baik itu di sekolah menengah atas maupun sudah di universitas, sehingga mereka yang melakukan pernikahan pada umur itu akan berpengaruh sekali, bahkan mereka akan putus sekolah karena harus menyibukkan diri dengan mengurus keluarga baru. Bagi wanita umur 16 tahun sebenarnya masih terlalu muda dan belum memiliki libido yang matang untuk melakukan hubungan seksual, dan rahim mereka belum siap untuk mengandung sehingga mereka yang hamil pada umur 16 akan berpengaruh sekali bagi Kesehatan mereka yakni ada kemungkinan terjadi infeksi pada kandungan, kangker pada mulut rahim, dan juga akan terjadi operasi sesar, selain itu juga akan berpengaruh bagi bayi yang akan dilahirkan dimana bayi dilahirkan secara prematur.

Mereka yang melakukan perkawinan dini tidak mempunyai penghasilan sendiri, sehingga demi menunjang kehidupan yang berlanjut harus menitipkan anak mereka pada orang lain misalnya kepada kedua orang tua dari salah satu pasangan atau kepada opa dan oma mereka untuk dirawat, ini sebenarnya mereka mengambil satu keputusan yang membawa dampak yang besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak, karena sudah pasti anak yang dititipkan itu kemungkinan tidak mendapat asi yang cukup, perawatan Kesehatan yang baik, asupan gizi yang baik, sehingga akibat lanjutnya anak menjadi stunting. Ini adalah hal yang sungguh memprihatikan dimasa Sekarang ini, tanggung jawab orang tua untuk mendidik dan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan seorang anak tidak ada, dan suatu kemungkinan lagi bahwa anak itu akan tumbuh menjadi pribadi yang "delikunsei", karena kurangnya Pendidikan karakter dalam keluarga dan sehingga kurang juga penalaran moral pada anak.

Ketika hal ini yang terjadi maka akan merusak generasi keluarga, karena generasi yang ideal generasi yang punya potensi intelektual yang baik, Kesehatan yang baik, karakter yang baik, tidak terwujud karena faktor-faktor yang dikemukakan tadi. Kualitas generasi dari sebuah keluarga tidak ditentukan oleh kedua orang tuanya melainkan oleh anak uang dilahirkan, seorang anak secara langsung mencerminkan keluarga tersebut, sehingga orang tua akan menjadi gagal ketika buah daging mereka tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang ideal.

Oleh sebab itu dengan adanya pernikahan dini kita tidak mengurangi aib dalam keluarga malah kita memunculkan aib baru dan menambahkan aib bagi keluarga. Dan juga mereka yang melakukan pernikahan dini, tidak memberantas kemiskinan melainkan memunculkan masalah kemiskinan dan menambah data kemiskinan dalam negara.

Seperti yang sudah ditampilkan bahwa umur 19 dan 16 masih tergolong dalam umur remaja menengah dan masa remaja itu masa yang penuh gejolak, karena setiap orang mencari jati dirinya, masa ingin tahu yang tinggi, masa dimana mulai mengenal lawan jenis dan tertarik dengan lawan jenis dan masa itu orang belum cukup mempunyai kematangan afeksi. Sehingga mereka yang menikah dini, adalah mereka yang sedang menghadapi tantangan yang serius, orang yang belum matang dalam afeksi akan berpengaruh sekali dalam kehidupan berkeluarga, dimana akan timbul rasa cemburu yang berlebihan, punya perhatian yang kurang, bisa menimbulkan miskomunikasi dalam keluarga, dan karena rasa ingin tahu dan ketertarikan pada lawan jenis ia bisa saja melakukan hal yang tidak diharapkan yakni selingkuh.

Ditemukan bahwa kebanyakan terjadi kehamilan di luar nikah, dan mereka sebut itu sebagai suatu kecelakaan dan secara ekstrim dikatakan mereka yang melakukan kumpul kebo, dimana tanpa sepengetahuan orang tua. Ketika hal ini terjadi maka masalah yang muncul adalah pertama antara kedua pasangan akan timbul depresi yang berkelanjutan, dan lebih parah lagi kemungkinan tidak ada persetujuan dari orang tua sehingga menambah masalah baru, walaupun setuju namun aka nada banyak tuntutan, sehingga dari situ muncul masalah baru lagi putus sekolah, merasakan keterasingan dari masyarakat, menjadi aib, dan lain sebagainya sehingga menambah tingkat depresi yang tidak dibendung lagi maka berakibat bisa sampai pada tahap bunuh diri.

Ini adalah realitas yang terjadi pada era sekarang ini, khususnya bagi pasangan-pasangan mudah, sehingga kita sering mendengar kasus penceraian dimana-mana, kasus kekerasan rumah tanaya, pisah ranjang, tidak ada tanggung jawab dari laki-laki, selingkuh dan banyak hal lain yang terjadi dalam keluarga. Ini adalah sebuah masalah yang sedang dihadapi, sehingga pemerintah, agama, dan masyarakat perlu menyikapi ini secara sungguh-sungguh, sebab generasi yang akan datang dan menjadi penerus bangsa adalah generasi zaman sekarang dan keturunan mereka. Dari itu maka dapat dikatakan bahwa dengan diadakan pernikahan dini bukan satu solusi yang representatif di masa sekarang ini melainkan sebenarnya kita sedang menciptakan suatu problem. Problem yang muncul yakni merusak generasi keluarga dan berimbas pada generasi bangsa serta menimbulkan masalah dalam keluarga.

Editor : (*Novryano/SN)

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

Perkawinan Dini Merusak Keturunan Dan Masalah Bagi Keluarga

IKLAN

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered

Perkawinan Dini Merusak Keturunan Dan Masalah Bagi Keluarga

IKLAN

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

A PHP Error was encountered