KUPANG. SPEKTRUM-NTT.COM || DR. Frits Fanggidae didampingi pengurus Nasdem NTT; Alex Ena, Boby Fanggidae dan Yusak Meok, mengadakan konferensi pers terkait DR. Frits Fanggidae, bersama 13 tokoh mendapat kehormatan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara membahas dua agenda penting, yakni akselerasi atau percepatan vaksinasi bagi rakyat INDONESIA dan rencana pemindahan ibukota negara ke Kalimantan TIMUR.
“28 Agustus 2021 Bahwa istana menelpon Ibu Julie Laiskodat untuk mengirimkan tokoh masyarakat untuk bertemu PRESIDEN. mereka adalah satu tokoh masyarakat NTT yang non politis, non toko Agama atau orang bebas dan akhirnya saya direkomendasikan mewakili NTT untuk bertemu Bapa Presiden,” jelas Dr. Frits Fanggidae, dalam jumpa pers di kantor Nasdem NTT, (1/9/2021)
Frits menjelaskan ada 14 tokoh yang bertemu Presiden Jokowi di istana pada hari senin kemarin.
“Ada 14 tokoh yang diundang, yakni Ketua MUI, perwakilan NU, Muhammadiyah, delegasi dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persatuan Gereja Indonesia (PGI), juga Hindu-Budha.
Selain itu, 4 tokoh pendidikan, 1 budayawan, 1 tokoh pers dan 2 tokoh masyarakat; satu dari NTT dan satu dari Betawi. " jelas Fanggidae.
Setelah pertemuan dengan Jokowi itu, Dr. Frids fanggidae mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi untuk menyampaikan hasilnya kepada Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk segera dieksekusi.
“Dalam pertemuan itu, bapak Presiden menitip pesan kepada bapa Gubernur NTT terutama tentang percepatan vaksinasi di daerah. Dan pagi tadi (Rabu,1/9/2021) saya sudah laporkan ke pak gubernur dan Pak gubernur juga meminta saya agar menjelaskan hasil pertemuan itu secara apa adanya kepada masyarakat NTT,” sambung Frits Fanggidae.
Terkait akselerasi vaksinasi, Frits mengatakan , Presiden Jokowi meminta agar pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur NTT, agar di bulan September dan Oktober, proses vaksinasi harus dipercepat. Sebab, pasokan vaksin akan masuk ke Indonesia di bulan September sebanyak 70 juta vaksin, dan Oktober sebanyak 80 juta vaksin.
Frids juga menjelaskan bahwa Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga menyatakan akan mengerahkan seluruh kekuatan pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat vaksinasi tersebut.
“Pak Gubernur akan menindak-lanjuti pesan Pak presiden dengan menyiapkan tenaga vaksinator dan tenaga IT, bisa memanfaatkan tenaga mahasiswa kedokteran atau sekolah kesehatan untuk proses percepaatan vaksinasi itu,” jelasnya.
Satu lagi pesan penting dari Presiden Jokowi kepada Gubernur NTT , agar tidak boleh ada vaksin yang tersimpan di gudang.
“Tidak boleh ada vaksin yang tersimpan lama di gudang. Kalau sudah tiba harus segera proses. Stok habis akan dikirim lagi dari pusat,” Tutupnya.