Kota Kupang. Spektrum-ntt.com || Dalam persiapan menuju Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 80, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan pentingnya menjaga persatuan bangsa, pengamalan nilai Pancasila, serta komitmen pembangunan yang berpihak pada rakyat.
Hal tersebut disampaikannya Melkiades Laka Lena melalui pidato Pembangunan di Lantai 4, Aula Fernandes Kantor Gubernur NTT, pada 16 Agustus 2025.
“Persatuan adalah pondasi utama membangun bangsa. Hanya dengan persatuan kita kokoh, hanya dengan berpijak pada Pancasila kita berdaulat, dan hanya dengan keduanya kita bisa mewariskan Indonesia maju kepada generasi mendatang,” tegas Gubernur.
Dalam pidatonya, Gubernur mengatakan dukungannya terhadap delapan program prioritas nasional yang telah direncanakan oleh pemerintah pusat.
"Saya mendukung delapan program prioritas nasional, termasuk program makan bergizi gratis, pembangunan sekolah unggul, penyediaan tiga juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, serta penguatan koperasi desa Merah Putih,” ungkapnya.
Gubernur juga menambahkan bahwa hingga saat ini ekonomi nasional tetap tumbuh positif di tengah tantangan global. Pada triwulan II tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12%, sementara pertumbuhan ekonomi NTT bahkan lebih tinggi, yakni 5,14%.
“Ini bukti bahwa bahwa NTT memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, energi terbarukan, dan pariwisata. Untuk itu, potensi-potensi ini harus dimanfaatkan secara baik agar menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Gubernur.
Tak hanya itu, beliau juga menyebutkan bahwa dalam data BPS, tingkat kemiskinan di NTT pada Maret 2025 tercatat 18,60%, turun 0,42?ri September 2024. Namun, tantangan masih besar, seperti pengangguran yang mencapai 3,23%, angka putus sekolah, serta ketergantungan fiskal terhadap dana transfer pusat. “Meski tantangan nyata, arah pembangunan kita jelas: mengurangi ketimpangan, menekan angka kemiskinan, dan memastikan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan,” katanya.
Gubernur juga memaparkan beberapa capaian di bidang kesehatan, khususnya penanganan stunting dan penyakit menular. "Hingga Juni 2025, pemerintah provinsi bersama berbagai pihak telah melatih lebih dari 6.300 kader kesehatan. Saat ini, NTT memiliki 441 puskesmas dan 67 rumah sakit, meski masih dihadapkan pada tingginya angka kematian ibu dan bayi serta ancaman rabies yang tahun ini menelan 20 korban jiwa," ungkapnya.
Di bidang pendidikan, angka partisipasi kasar sekolah menengah naik menjadi 89,20?n angka partisipasi murni mencapai 60,73%. "Sejak 2023 hingga 2025, sebanyak 24 sekolah baru dibangun, sehingga total sekolah menengah di NTT kini mencapai 1.033 unit. Selain itu, pada tahun 2025 sebanyak 4.652 siswa SMP diterima di perguruan tinggi negeri, sementara 2137 siswa mengikuti program pendampingan masuk perguruan tinggi kedinasan dan TNI-Polri," jelasnya.
Menutup pidatonya, Gubernur mengajak seluruh masyarakat NTT menjaga semangat gotong royong, memanfaatkan kekayaan sumber daya daerah, dan terus menghidupkan nilai-nilai Pancasila.
“Perjuangan menuju NTT yang maju, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan bukan perkara mudah. Tapi dengan persatuan, kerja keras, dan kolaborasi, kita akan meninggalkan warisan membanggakan bagi generasi mendatang,” pungkasnya. (SN/KT) **