SIKKA.spektrum-ntt.com || Marianus Gaharpung, S. H., M. S, Dosen FH Ubaya dan Pengacara ini pun ikut mengomentari soal polemik pembelian Travo di IGD TC Hillers Maumere.
Menurut Marianus, pihak yang diduga terlibat dalam kasus pembelian Travo di IGD TC Hillers Maumere segera ditersangkakan. Hal ini disampaikan kepada Media ini, Selasa (14/9/2021)
Menurutnya, langkah hukum yang dilakukan Kejari Sikka, Fahmi, SH., MH, dengan mendatangkan tim teknis atau ahli untuk melihat dan menghitung dugaan adanya kerugian negara dalam pembelian alat Travo di RS TC Hillers adalah sudah sangat tepat.
Dia mempertanyakan uang negara 1,8 miliar, untuk pembelian Travo sudah sesuai atau tidak dengan peruntukannya. Sementara itu, Dia merasa kecewa dan heran, mengapa para oknum yang diduga terlibat tersebut diduga tega-teganya di mark-up untuk kepentingan pribadi, padahal alat tersebut sangat vital untuk pemenuhan hak-hak kesehatan warga masyarakat Kabupaten Sikka.
Dia berharap agar Kejari Sikka serius menangani dugaan korupsi pembelian Travo tersebut dan kalau boleh jangan hanya mntersangkakan PPK atau Konsultan pengawasnya tetapi juga oknum-oknum yang diduga atur pembelian alat Travo ini sehingga dugaan adanya mark-up.
Karena itu menurutnya, kalau tim penyidik serius menggali keterangan dari para saksi dan mencari alat bukti maka sangat yakin ada beberapa oknum pejabat yang dapat dijadikan tersangka.
Misalnya ketika dicek oleh tim teknis/ ahli bahwa harga alat trafo ini tidak sampai 1.8 miliar hanya 1 miliar atau bahkan dibawah 1 miliar lalu kemana sisa uang pembeliannya. Sangat tidak yakin uang negara tersebut diduga disalahgunakan hanya oleh kontraktor dan PPK saja bisa saja sudah lari kemana- mana, dan disinilah tim penyidik yang dibentuk Kejari Maumere diharapkan dapat menemukan oknum- oknum yang bermain di belakang pembelian trafo dimaksud.
Satu hal yang selalu menjadi pertanyaan adalah mengapa dan ada apa setiap ada proyek di Sikka ketika akan dilakukan tender sampai pekerjaan proyek, selalu saja ada pemberitaan media yang kurang sedap didengar misalnya diduga ada oknum tim sukses, ada oknum anggota dewan dan lain- lain yang mengarahkan proyek tersebut kepada kontraktor tertentu. Kalau keadaan seperti ini dibiarkan terjadi tidak mau diungkapkan oleh yang diduga tersangka maka berapapun uang negara yang diberikan kepada Kabupaten Sikka akan terbuang percuma dan tidak dimanfaatkan maksimal untuk proyek pembangunan di Sikka.
Dan, hebatnya oknum oknum tersebut sampai hari ini sulit diproses hukum karena anehnya tersangka tidak berani buka mulut sehingga kesulitan aparat penegak hukum untuk memperoleh bukti.
Dugaan kasus travo ini harus segera ditersangkakan oknum oknum yang terlibat agar ada menjadi efek jera.(**/red
Photo Istimewa