Kupang.SpektrumNtt.com || Rasa Keprihatinan terhadap banyaknya kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan, baik fisik maupun Verbal, yang tentunya berdampak secara langsung terhadap para korbannya. Baik peristiwa kekerasan dalam rumah tangga, dalam pergaulan di Lingkungan kerja maupun disekolah. Serta dalam rangka memperingati hari Anti Kekerasan terhadap perempuan yang jatuh pada tanggal 25 November mendatang,maka para jurnalis perempuan yang luar biasa ini menggelar kegiatan di Aula Kantor DPD-RI Provinsi Nusa Tenggara Timur,yang berlokasi di JL. Polisi Militer Kelurahan Oebobo, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang,(22/11/2021).
Kegiatan yang diinisiasi oleh para jurnalis Perempuan NTT ini menghadirkan beberapa Narasumber diantaranya, Fridinari D. Kameo(ibu Iin) Panit Asusila, Ditreskrimum Polda NTT, 1 dra. Margarita Boekan, Kabid Pemberdayaan Perempuan, Lesri MN. Dite,SH, MHum, Penyuluh Hukum Madya,Kanwil Kemenkumham, dan juga, Veronica Ata, Ketua Lembaga Perlindungan Anak NTT.
Selain itu pihak panitia juga mendapatkan dukungan dari beberapa pihak sebagai sponsor kegiatan antara lain, Perpustakaan Bahasa, Rumah Makan 99, Empal gentong dan juga klinik King Care Kota Kupang.
Sosialisasi dan diskusi ini melibatkan para Mahasiswa, pelajar SMU dan SMK serta simpatisan peduli kekerasan terhadap perempuan juga para insan pers di NTT. Dengan mengangkat tema: Pemenuhan Hak Asasi Perempuan tanpa Kekerasan dan sub tema: Yang melahirkan peradaban tidak pantas di Lecehkan. Jurnalis Perempuan NTT berharap agar Kedepan tak ada lagi korban kekerasan terhadap perempuan.Tampak dalam kegiatan diskusi ini para peserta sangat antusias dalam mengikuti materi yang dipaparkan oleh para Narasumber. Terbukti pada saat sesi tanya jawab hampir semua angkat tangan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban langsung atas permasalahan yang menurut mereka memang harus ada jalan keluarnya,
"Kami merasa bersyukur kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat Positif, baik dari para Narasumber maupun Peserta, hal ini terbukti dari antusias para peserta dalam menyimak materi yang disuguhkan oleh para narsum" ungkap Cyntia Bela, selaku ketua panitia.
Dirinya juga menambahkan diharapkan melalui kegiatan ini, dapat dikuoas tuntas segala permasalahan dan solusi yang mungkin selama ini dihadapi oleh kaum perempuan. Sehingga bisa terwujud Slogan " Stop Kekerasan Terhadap Perempuan" (ahk)