Strategi Home Visit Dilakukan Guru SMA Frater Don Bosco Lewoleba, Ini Strateginya

BAGIKAN

LEMBATA. Spektrum-ntt.com || Pandemi Covid-19 mengharuskan kebijakan semua sekolah melakukan aktivitas belajar dari rumah. Ini menjadi sesuatu yang baru dan tak terpikirkan banyak orang. Para peserta didik, guru dan orangtua tentu tidak mengharapkan hal ini terjadi dan berkepanjangan. Bagi daerah maju yang lengkap dengan kemudahan akses tidak mengalami banyak kesulitan. Bagi kebanyakan daerah dengan minimnya infrastruktur teknologi jaringan komunikasi pasti mengalami kesulitan. 

Hal ini sangat nyata dirasakan oleh sekolah SMAS Frater Don Bosco Lewoleba, kabupaten Lembata setelah menghubungi Spektrum.NTT, Jumad (15/05/2020)

Kepala sekolah SMA Frater Don Bosco Lewoleba, Fr. Norbertus Banusu, CMM, M.Pd menjelaskan bahwa karena belum memiliki akses infrastruktur dan jaringan yang baik dan memadai, maka Strategi home visit pun diambil bersama para guru-guru untuk memonitoring, memberi dorongan dan motivasi bagi para peserta didik bersama para orangtua/wali untuk tetap belajar dari rumah. 

Pemberlakuan belajar dari rumah sejak 20 Maret 2020 hingga saat ini, para guru berupaya melakukan aktivitas pembelajaran. Selanjutnya para siswa di sekolah ini banyak berasal dari kecamatan dan desa yang jauh dari pusat kota Kabupaten. Karena jauh dari pusat kota tentu pembelajaran online tak mudah bagi para peserta didik dan guru. 

"Dengan strategi home visit sangat terlihat partisipasi dan keaktifan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran menyelesaikan tugas yang diberikan. Strategi ini memberi pesan pentingnya membangun komunikasi antar guru, peserta didik dan orangtua/wali demi tercapainya tujuan pembelajaran dan pendidikan yang diharapkan." Kata Fr. Norbert.

Para guru melakukan kunjungan selama 13-16 Mei 2020, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan social distancing. Sasaran perjalanan ini adalah menjumpai peserta didik dan para orangtua/wali. Para guru juga dibagi dalam beberapa kelompok (2 orang dan 4 hingga 6 orang) dengan tempat tujuan kec. Nubatukan (kota dan sekitarnya), Kec. Nagawutun (45 km dari sekolah), Kec. Ile Ape (35 Km), kec. Lebatukan (25 km), Lodoblolong (40 km), Boto (45 km) serta Kec. Omesuri dan Buyasuri (60 km). 

Para guru juga merasakan kendala karena harus menyiapkan konten materi pembelajaran secara online dengan kreatif dan menarik. Mereka harus menguasai aplikasi pendukung pembelajaran online, memiliki sarana pendukung seperti notebook, laptop atau cellular phone jenis android lengkap dengan pulsa data. 

Para guru mata pelajaran memaparkan semua rekapan hasil belajar peserta didik berupa tugas yang telah diberikan. Rekapan hasil belajar itu dikirim para wali kelas kepada seluruh siswa dan orangtua melalui grup Whatsapp/Messenger/Facebook maupun telepon peserta didik dan grup orangtua/wali. Hal ini disampaikan oleh seorang Guru, Karitas Yasinta Bait, S.Sos.

" Saya melihat lansung keseriusan siswa untuk belajar di rumah, partisipasi orang tua dengan guru dan siswa, bisa lansung berkominikasi dengan siswa dan orang tua, merasa bangga melihat menyelesaikan tugas dan membantu orang tua." Kata Ibu Rita Betekeneng.

Kegiatan ini mendapat respons sangat positif dari para peserta didik maupun orangtua/wali. Mereka sangat antusias menyambut kehadiran para guru di rumah mereka. Hal ini di rasakan Salah satu orang tua siswa di Desa Laranwutun Waipukang Kec. Ile Ape

" Saya selaku orang tua mengucapkan terima kasih banyak kepada kepala sekolah dan guru-guru yang sudah susah paya turun ke rumah untuk bisa menemui dan mengajar siswa sekaligus bisa melihat rumah kami ini," kata Karolus Tupen Nillan.

Para orang tua juga merasakan kesulitan yang sama. Belum lagi beberapa orang tua harus menghadapi kesulitan pekerjaan dan pendapatan pada masa pandemi ini namun tetap berkewajiban membayar uang dan kebutuhan sekolah anaknya. Hal ini pula dikatakan orang tua Wali, bapak Yan Leuape asal Desa mahal kec. Omesuri.

"Terkait dengan spp harus tetap dibayar, tetapi saya sangat prihatin dengan keadaan kami sebagai orang tu karena org tua saja dibantu oleh pemerintah dalam bentuk BLT, ekonomi masyarakat sekarang sangat sulit," Kata orang tua dari Son Leuape.

Kepala Sekolah SMA Frater Don Bosco Lewoleba mengingatkan kepada para guru, siswa, dan Orang tua agar bisa bertanggungjawab menyukseskan pendidikan ini.

"Harapan dari saya untuk Para guru, peserta didik, dan para orangtua/wali harus memiliki tanggungjawab yang sama guna menyukseskan pendidikan di SMAS Frater Don Bosco Lewoleba kita tercinta ini," Kata Frater Norbert.(***

 

penulis Sanca

editor EppyM Photo 

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: no suitable wrapper could be found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: no suitable wrapper could be found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents