SIKKA.spektrum-ntt.com || Dalam rapat koordinasi percepatan penanganan Stunting tingkat Provinsi NTT, beberapa waktu lalu disepakati upaya penurunan angka stunting secara signifikan hingga 10 persen pada tahun 2022 mendatang.
Terhadap kesepakatan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka, mencari formulasi atau strategi terbaik dalam percepatan penurunan angka stunting hingga 10 persen pada tahun 2022 mendatang yaitu dengan program ‘Sahabat Sehat’.
Menurut Kadis Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus, program ‘Sahabat Sehat’ bisa menjawab semua pemasaalahan kesehatan yang ada sampai ke tingkat keluarga dengan strateginya yakni mengoptimalkan para Nakes untuk memelihara dan memantau masyarakat.
“Kita punya KK di Kabupaten Sikka ada 78.518, dengan jumlah Nakes 1.781 orang. Sehingga strukturnya yakni penanggung jawab ada pada Kadis Kesehatan, kemudian koordinator wilayah ada di Puskesmas, koordinator desa adalah bidan dan nakes di desa, dan bidan desa berkoordinasi dengan kades untuk menunjuk koordintor dusun, sampai di dusun tim nakes akan ditugaskan 1 orang 70 KK”,Ungkap Pet Herlemus di gadapan awak Media, Jumat (29/10/2021).
Dari struktur koordinasi dan penanganan diatas, Pet Herlemus mengatakan bahwa manfaat dari sahabat sehat ini yakni Nakes menjadi ‘Sahabat Sehat’ sehingga bisa menggali permasaalahan dari dekat dari keluaraga kemudian didiskusikan di tingkat dusun, dilanjutkan ke desa dan ke kecamatan atau Puskesmas dan ke Kabupaten untuk dievalusi.
Kadis Kesehatan melanjutkan bahwa metode yang digunakan untuk pemulihan stunting yaitu dengan menggunakan metode kolombia atau rumah pemulihan atau ‘Lepo Gahar Naha Bisa’. Distu sudah merumuskan komposisi keseimbangan gizi, karena bicara stuntung yakni bicara gizi.
Dalam metode ini yang ditekankan adalah asupan protein dari telur ayam karena tingkat absorpsinya tinggi dibandingkan dengan sumber protein lainya terutama untuk anak-anak balita dibawah 2 tahun. Untuk beberapa wilayah yang tidak bisa konsumsi telur ayam, bisa memodifikasi ke ikan tapi yang diutamakan adalah telur ayam.
Sumber anggaran yang digunakan, Kadis Kesehatan mengharapkan agar Pemerintah Desa dapat mengalokasikan anggaran untuk penanganan Stunting tersebut. Menurutnya, selama ini ada anggaran desa untuk stunting tapi tidak efektif memadai dalam penggunananya.
Terakhir Ia mengatakan bahwa program ‘Sahabat Sehat’ ini efektif berjalan mulai tanggal 1 November. dan akan dilakukan evalusi per bulan di tanggal 11.
Peluncuran dan Louncing program ‘Sahabat Sehat’ ini dibuka oleh Bupati Sikka, dan dihadiri oleh utusan beberapa Dinas terkait, para Camat, para Kapus dan utusan serta tamu undangan lainya.