Tokoh Adat Dan Masyarakat Dusun Webereliku Siap Melawan Pihak-Pihak Yang Menantang Kapolres Belu

BAGIKAN

Belu.Spektrum-ntt.com || Ketua Suku dan masyarakat Dusun Webereliku layangkan pernyataan keras terkait aksi demo Yang dilakukan PMKRI Cabang Atambua yang menyoroti giat pembangunan jalan yang dilakukan Kapolres Belu di Dusun Webereliku, Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat, yang diduga merusak hutan lindung di wilayah setempat.

Sesuai hasil penelusuran tim media ini pada Rabu (27/03/24) jalan tersebut merupakan peningkatan jalan lama yang sudah ada sebelumnya, dan kawasan jalan lintas desa tersebut mendapat dukungan penuh dari warga masyarakat dan diketahui oleh pemerintah desa setempat.

Hal itu disampaikan Fransiskus Manek salah satu Kepala Suku Webereliku yang juga menjabat sebagai ketua RT 003 mengaku kesal dengan aksi PMKRI, yang menurutnya tidak pro terhadap rakyat bahkan menebar isu murahan yang tidak berdasarkan fakta lapangan.

"Sebagai ketua suku sekaligus ketua RT 03, kami warga disini menilai aksi PMKRI itu tidak berpihak pada masyarakat kecil dan kaum pinggiran. Sangat disayangkan, karena PMKRI belum datang temui dan dengar langsung dari suara masyarakat, tiba-tiba demo menuduh orang baik seperti pak Kapolres dengan tuduhan yang tidak benar," geramnya.

Menurut Fransiskus, PMKRI sebaiknya lakukan aksi soal korupsi bukan untuk hal yang sebenarnya ada banyak manfaat bagi warganya. Bahkan, perbaikan jalan itu sudah bisa menyelamatkan anak-anak yang selama ini putus sekolah akibat jarak dan medan yang ditempuh.

"Adik-adik demo soal kawasan hutan yang dirusak oleh Bapak Kapolres itu ada dimana? Datang kesini untuk lihat langsung dan dengar dari kami masyarakat, bukannya duduk saja di kota lalu demo. Kalau adik-adik mau demo itu demo soal korupsi karena merugikan masyarakat umum," tegas Fransiskus.

Sebagai Ketua suku, ia mewakili masyarakat di Dusun Webereliku siap dukung bapak Kapolres dan tidak akan mundur satu langkah pun untuk membela bapak. 

"Dia (Kapolres-red) bukan orang belu tetapi ada hati untuk membantu buatkan jalan bahkan bisa terangi kampung kami yang selama ini gelap sejak dari nenek moyang," tuturnya.

Selain itu, pihaknya pun siap turun demo jika Kapolres Belu masih di tuduh telah merusak kawasan hutan. Kami masyarakat disini juga siap untuk turun demo jika ada yang mencoba untuk merusak nama baik bapak Kapolres Belu dan Kami siap mati.

Fransiskus melanjutkan, pendemo tidak tahu seperti apa kesulitan masyarakat disini. Ketika ada ibu hamil yang hendak bersalin, terpaksa harus ditandu untuk memikulnya akibat jalan rusak. Jalan juga makan waktu. Bahkan ada keluarga yang meninggal di rumah sakit pun terpaksa tidak bisa di bawa masuk kampung dan harus numpang kubur di tanah keluarga yang ada di jalan umum. Kesulitan kami selama ini akhirnya bisa terjawab dari pak Kapolres.

Senada, Kepala Dusun Bubur Lulik, Abraham, Onarintus Klau menegaskan bahwa lokasi lintas jalan tersebut merupakan jalan lama, bukan buka jalan baru. Dan tidak ada kawasan hutan yang dirusak.

Ona juga melanjutkan, jika ada sejumlah pohon yang ditumbangkan di pinggir jalan seperti pohon akasia dan kayu putih itu atas izin pemilik lahan, yang juga warga masyarakat setempat. Tidak ada pengrusakan apalagi penyerobotan seperti yang dituduhkan untuk pak Kapolres.

Ona mewakili masyarakat di tiga dusun ini dengan tegas membantah apa yang tuduhkan kepada bapak Kapolres. Ingat kami juga akan siap turun kota kalau masih ada aksi lagi dari PMKRI.

Lanjutnya, Bapak Kapolres ini orang baik yang sudah bantu buatkan jalan, bor air dan masukan listrik di kampung lama (Kota Tuan-red). Sejak nenek moyang sampai kami anak cucu tidak pernah ada penerangan. Sekarang pada malam hari sudah terang di setiap pinggir jalan. 

"Kami juga bisa pulang pergi dari kampung ini dengan kendaraan motor bahkan mobil untuk angkut hasil bumi dan tidak susah lagi seperti dulu. Sekarang dalam hitungan menit saja kami sudah bisa sampai di jalan umum," timpalnya.

Ona juga menegaskan, teman-teman PMKRI jangan hanya demo, tanpa tahu duduk berdirinya persoalan yang dialami masyarakat di Webereliku. Sekali datang ke kampung sini. Kami menunggu kedatangan semuanya, baik dari kehutanan maupun PMKRI supaya tau lebih jelas. Apakah ada kerusakan kawasan hutan dan kerusakan itu letaknya dimana, tunjukan kepada kami. Jangan hanya dengar pihak lain tanpa melihat langsung.

Tak hanya itu, Ona menjelaskan bahwa, apa yang dilakukan Kapolres ini sangat membantu kami masyarakat kecil. Permohonan pihaknya langsung direspon tanpa menunggu waktu lama. 

"Kami sangat berterima kasih dan akan selalu mendoakan untuk institusi Polri terutama pak Kapolres Belu bersama jajarannya. Jangan coba-coba membuat isu yang murahan karena akan memicu kemarahan masyarakat. Sudah banyak sekali kebaikan dari pak kapolres untuk masyarakat di Kabupaten Belu ini. Tolong buka mata untuk melihat semua kebaikan itu," tegasnya.

Diakhir kata, sosok Kartini milenial itu menegaskan bahwa bantuan Kapolres Belu di Webereliku atas permintaan masyarakat dari tiga dusun. Jalan yang di perbaiki ini pun ikut jalan lama yang sudah dibangun oleh kehutanan pada tahun 1982 yang hampir hilang. Pohon yang disini ditanam oleh orang tua dan leluhur, bukan orang kehutanan yang tanam. (*Tim)

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents