SIKKA.spektrum-ntt || Ketika COVID-19 ditetapkan menjadi Pandemi, banyak pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) merasa kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Ada beberapa pelaku UKM terpaksa harus guling tikar karena sulitnya mendapatkan omset penjualan, sulit mendapatkan modal, distribusi barang kurang lancar, dan beberapa hal lainnya.
Namun kondisi tersebut di atas berbeda dengan yang dialami oleh Ibu Marselina Keneka Samon, Pelaku Usaha Nasi Kuning dan Kios Sembako di Sikka.
Ibu Marselina, Ketika diwawancarai Media ini, Rabu (25/8/2021) di Lokasi Usahanya di Jl. Eltari 02, Kota Uneng, Maumere, mengisahkan awal mula merintis usah Kios dan Warungnya.
"Tahun 2008 saya mulai merintis usaha Kios dengan modal sendiri Rp. 10.000.000. Kemudian saya ajukan pinjaman di Obor Mas dan terakhir dapat pinjaman KUR tahun 2019 untuk tambahan barang Kios dan kembangkan usaha Warung", Ujar Ibu Marselina.
Ia lanjut mengatakan bahwa rata-rata penghasilan dalam satu Minggu sekitar 3 sampai 5 juta dari usaha Kios dan Warung miliknya.
"Per hari saya siap 200 ribu untuk simpan di Bank NTT, dan per Minggu saya simpan standar satu juta untuk angsuran Obor Mas. Diluar makan minum dan kebutuhan anak sekolah yang kuliah 2 orang dan SMP 2 orang", Lanjut Ibu Marselina.
Marselina lebih lanjut mengatakan bahwa tidak ada penurunan penghasilan selama masa Pandemi ini berlangsung karena sudah memiliki para pelanggan yang setiap hari berkunjung ke tempat usahanya.
"Usaha kios saya berjalan seperti bisanya dari dulu, penghasilan pun begitu. Sementara untuk di warung, saya sudah mempunyai pelanggan tetap yang setiap hari datang ke sini yakni para pegawai dari BKD, Samsat, Bank NTT, Kearsipan, Perhubungan, dan pengunjung lainnya", Ujar Ibu Marselina.
Ia lanjut mengatakan bahwa khusus usaha Warung nya dibuka dari hari Senin sampai Jumat mulai Pagi sampai Siang hari, sementara untuk hari Jum'at akan disiapkan khusus Makanan Jagung Bose.