ENDE. spektrum-ntt.com || Warga kelurahan Mautapaga, kecamatan Ende Tengah, menolak kehadiran pasien reaktif covid-19, yang dikarantina di J-Hotel. Pasien reaktif covid-19 diduga berjumlah 12 orang dari klaster Magetan, demikian disampaikan Eman Sala kepada media ini di depan J-Hotel rabu siang (13/05/2020)
Eman Sala menjelaskan "bahwa alasan penolakan karena keberadaan J-Hotel itu berada di tengah permukiman warga, dan J-Hotel dijadikan tempat karantina pasien reaktif covid-19, situasi ini membuat resah warga sekitar, apalagi setiap malam aktivitas di J-Hotel itu berjalan seperti tidak ada covid-19" Ungkap Eman
Ia melanjutkan bahwa "aktivitas di Hotel ini, justru tidak mengikuti himbauan dari pemerintah, seperti physical distancing, mengapa demikian karena seluruh aktivitasnya berjalan seperti biasa, seharusnya pihak management hotel memberhentikan semua aktivitasnya sebagai bentuk pencegahan terhadap covid-19, ini justru kontradiksi dengan himbauan pemerintah" Kata Eman
Pantauan media dilapangan Eman Sala bersama warga berjumlah sekitar tiga puluh orang mendatangi J-Hotel, untuk mempertanyakan mengapa J-Hotel dijadikan tempat karantina pasien reaktif covid-19
Sampai pukul 15.00 wita, Eman Sala dan kawan - kawan tidak berhasil menemui pihak management hotel, ia dan teman - teman berjanji akan menunggu pihak management hotel sampai sore
Hingga berita ini diturunkan, mediapun tidak berhasil menemui pihak management hotel untuk di konfirmasi terkait aksi penolakan dari warga sekitar. (**
penulis A. Aku Suka
editor EppyM Photo Istimewa