Borong.Spektrum-Ntt.com|| Dalam rangka memperingati hari Pramuka RI yang ke-61, ratusan siswa/i SMPN 10 Borong mengadakan aneka kegiatan diantaranya pungut sampah anorganik, pawai obor, lomba balap karung, lomba makan kerupuk dan puncaknya dengan pelaksanakan apel bendera.
Kegiatan tersebut diawali dengan pawai obor yang dimulai dari kampung Polak menuju lapangan apel SMPN 10 Borong Desa Balus Permai. SABTU, 13/08/22.
Berdasarkan SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 062 Tahun 2022, tema Hari Pramuka tahun 2022 adalah "Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa".
Kepala Sekolah SMPN 10 Borong, Herman Hadun kepada media ini mengatakan, Kegiatan pramuka kali ini SMPN 10 Borong mengadakan kegiatan pungut sampah, pawai obor dan puncaknya dengan pelaksanaan apel bendera serta kegiatan lomba. Pelaksanaan pawai obor yang dilaksanakan hari ini guna memberikan pemahaman terhadap siswa/i SMPN 10 Borong. Sebab obor memiliki makna ganda diantaranya sumber terang, kehangatan dan juga bisa diartikan sebagai malapetaka.
"Kegiatan pawai obor yang kami laksanakan hari ini guna memberikan pemahaman terhadap siswa/i SMPN 10 Borong. Sebab obor atau api memiliki makna ganda diantaranya sumber terang, kehangatan dan juga bisa diartikan sebagai malapetaka," tandasnya.
Herman juga menjelaskan, kegiatan pramuka juga bukan hanya sebagai wadah latihan baris-berbaris, cara membangun tenda atau membuat simpul tali saja. Tetapi Pramuka adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. Melalui gerakan pramuka ini dapat dijadikan sebagai tempat dilahirkan calon-calon pemimpin bangsa di masa depan karena gerakan pramuka membentuk manusia-manusia Panca Pancasila yang tangguh hebat, mulia dan inovatif.
“Gerakan Pramuka yang menekankan pendidikan dan pembentukan karakter berperan sangat penting. Beberapa waktu belakangan ini terjadi permasalahan yang cukup kritis dalam kehidupan bermasyarakat seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, masih banyak yang sikap intoleransi hingga penggunaan media sosial yang dipenuhi ujaran kebencian, kabar bohong dan pornografi masih kerap terjadi yang dapat memecah belahkan bangsa dan mengancam keutuhan NKRI yang harus ditanggulangi bersama-sama dalam membentuk generasi muda Indonesia yang rela menolong dan tabah cinta tanah air,”ungkapnya.
Herman juga mengaku bahwa yang menjadi kendala utama dilingkup SMPN 10 Borong diantaranya ruang kelas yang terbatas sebab hal ini merupakan fasilitas penunjang dalam mendukung sistem pendidikan dilembaga ini. Oleh karenanya respon dari pihak terkait dalam hal ini dinas PPO kabupaten Manggarai Timur sangat diharapkan. Sebab saat ini SMPN 10 Borong memiliki lima rombongan belajar dengan 3 ruang belajar milik pribadi SMPN 10 dan dua ruang belajar meminjam ruangan dari SDK Balus. (Epoz)