TTS. Spektrum-ntt.com || Dalam rangka upaya meningkatkan temuan kasus gangguan penglihatan Yayasan Tanpa Batas (YTB) bersama Puskesmas Kapan melakukan kampanye kesehatan mata berlokasi di halaman puskesmas Kapan Kamis, (25/11/2021).
Kampanye yang mengusung tema menggunakan bahasa mollo "Nek Ho Matam" yang dalam bahasa Indonesia berarti Sayangi Matamu ini mengusung dua hal penting yakni Sosialisasi Kesehatan Mata dan Pemeriksaan Mata.
Kegiatan ini melibatkan Stakeholder dalam hal ini Dinkes Kab. TTS, Bapeda kab. TTS, Camat Mollo Utara, Puskesmas Kapan dan Yayasan Tanpa Batas dan Masyarakat di Kecamatan Mollo Utara sebagai sasaran kegiatan.
Kepada Media Deni Sailana, S.Sos selaku direktur YTB mengungkapkan bahwa gangguan penglihatan terjadi pada semua kelompok umur.
"Menurut data Kemenkes Kelainan refraksi yang tidak ditangani adalah penyebab pertama gangguan penglihatan (42%), sementara penyebab pertama kebutaan adalah katarak (51%),'' ungkap Sailana.
Lanjut Efraim Letik, AMD selaku Camat Mollo Utara juga mengatakan kegiatan seperti ini sangat baik dikarenakan masyarakat langsung mendapatkan pemeriksaan mata sehingga tidak sekedar memberikan edukasi saja.
"Kegiatan ini kedepannya semoga tetap masih diadakan lagi dan masyarakat yang nantinya mendapatkan pemeriksaan dan mengalami gangguan penglihatan dapat difasilitasi untuk layanan pengobatan dan operasi," kata Camat Mollo Utara.
Efraim berharap melalui kegiatan ini banyak masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kapan dapat diperiksa dan dirujuk ke Kupang jika memerlukan penanganan lanjutan.
Lanjut Yus Nenosono perwakilan Dinas Kesehatan Kab. TTS merasa sangat senang dengan kegiatan ini karena masalah kesehatan mata masih diabaikan meskipun mata merupakan indera yang penting.
"Kegiatan yang diadakan hari ini sangat luar biasa sehingga masyarakat harus memanfaatkan hal ini dengan baik dan semoga kedepannya kegiatan seperti masih tetap diadakan," jelas Yus
Lanjut Yohanis A. Manuk mewakili Bapeda Kab. TTS mengatakan Kebutaan secara tidak langsung akan mempengaruhi ekonomi masyarakat, jika ada 1 anggota keluarga yang mengalami kebutaan pasti akan berpengaruh kepada anggota keluarga yang masih produktif untuk mengurusnya sehingga waktunya tida dapat digunakan untuk bekerja.
"Kesehatan mata masih dilupakan oleh Pemda sehingga kegiatan seperti ini jangan hanya di Puskesmas Kapan saja, melainkan diadakan di wilayah puskesmas lainnya untuk menjangkau masyarakat TTS,'' Ungkap Kabid Sosbud Bapeda Kab. TTS ini.
Lanjut Beny Simanjuntak selaku puskesmas kapan mengaku sangat bangga dengan kegiatan ini karena sangat membantu masyarakat di wilayah kerja puskesmas yang mengalami gangguan penglihatan.
"Gangguan penglihatan masih belum menjadi perhatian karena program di puskesmas masih berfokus kepada penyakit menular," tutup Kapus Kapan ini.
Dari hasil pemeriksaan, terdapat 105 orang yang mengalami gangguan penglihatan, dan 30 orang diantaranya, harus dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. (**/DN/kans